Fokus Jateng-BOYOLALI,-Arus lalu lintas dikawasan wisata Cepogo–Selo yang merupakan bagian dari koridor wisata Solo – Selo – Borobudur (SSB), terpantau ramai lancar dengan kepadatan fluktuatif pada jam-jam tertentu. Pada H+3 libur Natal, Minggu 28 Desember 2025.
Data Dinas Perhubungan ( Dishub) Boyolali menyebut peningkatan arus dipengaruhi oleh tingginya aktivitas wisata, antara lain kunjungan ke Cepogo Cheese Park (Cimory) yang mencapai sekitar 2.000 pengunjung per hari, serta destinasi wisata lain di kawasan Selo seperti New Selo, Merapi Garden, kegiatan pendakian, homestay, dan wisata alam sekitarnya. Dengan rasio okupansi kendaraan wisata rata-rata 2,3–2,7 orang per kendaraan, kunjungan Cimory diperkirakan menghasilkan sekitar 740–870 kendaraan per hari keluar–masuk lokasi.
Secara keseluruhan, volume lalu lintas di jalur atas Boyolali selama periode Nataru diperkirakan berada pada kisaran 18.620–21.480 kendaraan per hari, atau meningkat sekitar 21,8–25,1 persen dibanding hari normal, dengan kepadatan paling terasa pada pukul 09.00–14.00 WIB saat arus naik wisatawan dan 15.00–18.00 WIB saat arus turun.
Terkait keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan lalu lintas di jalur wisata tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali telah melakukan sejumlah langkah pengaturan dan pengamanan lalu lintas.
“Berdasarkan hasil pemantauan, tercatat ada beberapa titik potensi kemacetan, antara lain Pasar Cepogo, kawasan wisata Cepogo Cheese Park (Cimory), serta kawasan wisata Selo – Simpang PB,” kata Kepala Dishub Boyolali, Insan Adi Asmono. Minggu 28 Desember 2025.
Ia menjelaskan, pihaknya juga menetapkan beberapa titik rawan yang perlu mendapat perhatian pengguna jalan. Titik rawan kecelakaan berada di Tikungan Irung Petruk, yang memiliki tikungan tajam dengan jarak pandang terbatas serta berada pada segmen tanjakan dan turunan.
“Untuk titik rawan longsor teridentifikasi di Dukuh Genting dan Dukuh Lencoch, yang berpotensi mengalami longsoran terutama saat curah hujan tinggi,” katanya.
Sebagai langkah mitigasi, lanjut Insan, tim Dishub Boyolali telah memasang rambu larangan melintas di jalur Boyolali – Magelang bagi bus besar wisata dan kendaraan truk dengan JBB di atas 8 ton, serta menyiapkan rambu portable peringatan daerah rawan longsor yang dipasang secara situasional sesuai kondisi cuaca dan lapangan.
Insan mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan, mematuhi rambu lalu lintas, menggunakan gigi rendah saat melintasi tanjakan dan turunan, serta meningkatkan kewaspadaan di titik-titik rawan, khususnya pada musim hujan. “Jadi kami akan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan jalur wisata tetap aman, tertib, dan lancar bagi seluruh pengguna jalan selama masa libur Nataru,” pungkasnya. (yull/**)
