Warga Jeruk Selo Unjuk Rasa Tuntut Pencairan Dana Proyek

Fokus Jateng- BOYOLALI – Ratusan warga Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali menggeruduk kantor desa setempat, Selasa 23 Desember 2025.

Aksi warga ini dipicu atas keterlambatan pencairan dana proyek pembangunan infrastruktur desa. Ratusan warga datang dengan penuh amarah, mereka meminta keterangan langsung kepada Pemerintah Desa soal terlambatnya pencairan dana yang ada di 6 titik di desa tersebut.

Sekitar pukul 11.15 WIB. Aksi bakar ban bekas dan bisingnya suara knalpot sempat membuat suasana kantor desa memanas.

Warga yang berada di pendopo juga menghambur kertas – kertas yang berada di meja. Sebagian lain berteriak mendesak pemerintah desa segera mencairkan dana untuk program sistem swakelola pembangunan tersebut. Mengingat, untuk membangun proyek Talud, rabat beton, cor gandul itu warga harus utang.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jeruk, Sunardi mengatakan aksi warga dipicu belum cairnya pembayaran proyek yang telah selesai dikerjakan dan dinyatakan lolos sertifikasi dari kecamatan.

“Jadi sejak awal November lalu, warga mulai gotong royong untuk membangun infrastruktur yang ada di lingkungan sekitarnya secara swakelola. Untuk bahan materialnya, ditalangi terlebih dahulu oleh warga,” katanya.

Hanya saja, hingga berakhirnya masa pembayaran itu, panitia belum menerima kucuran dana dari pemerintah  desa setempat. Padahal pihak kecamatan sudah menyatakan lolos.

” Karena warga sudah selesai mengerjakan, kemudian menuntut dari pada dana dicairkan,” katanya.

Dijelaskan, seharusnya, panitia pembangunan menerima kucuran dana dari desa itu paling lambat 15 Desember lalu. Namun,  dana untuk kegiatan pembangunan tersebut baru cair, setelah digeruduk warga,

” Dana desa dan dana dari bantuan provinsi sudah terealisasi dengan baik, sudah tersampaikan kepada bapak-bapak RT yang mendapatkan bantuan tersebut,” tambahnya.

Selain soal molornya pencairan dana itu, warga juga mengkritik pelayanan yang diberikan Pemdes Jeruk. Warga berharap, kedepan pemerintah desa bisa lebih baik dalam melayani masyarakat.

Sementara itu, Pj Kades Jeruk, Joko Santoso menyalahkan anak buahnya yang lambat melakukan memproses  administrasi. Menurutnya, dalam kegiatan itu telah tim pelaksana kegiatan (TPK) yang terdiri dari perangkat desa dan tokoh masyarakat.

“Itu karena Tim Pelaksana Kegiatan Desa lambat menyiapkan berkas administrasi pencairan, meskipun telah diingatkan sejak jauh hari,” katanya.

Padahal, warga harus mencari dana talangan agar kegiatan pembangunannya berjalan lancar. Akan tetapi, dana talangan itu tak kunjung dikembalikan, sehingga membuat warga kerap ditagih oleh yang memberikan pinjaman. (yull/**)