Tanam Kesadaran Sejak Dini: Ditjen Otda Ajak Pelajar Karanganyar Jadi Pahlawan Pangan Masa Depan

 

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Masa depan ketahanan pangan nasional kini mulai disemai dari bangku sekolah. Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda) Kementerian Dalam Negeri bersama Yayasan Swatantra Pangan Nusantara baru-baru ini meluncurkan program inspiratif bertajuk “Ketahanan Pangan Berbasis Sekolah” yang mengambil titik awal di SMP Negeri 3 Karanganyar, Kamis (13/11).

Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah ajakan serius untuk menumbuhkan budaya bertani sejak dini di kalangan pelajar. Tujuannya jelas: melahirkan generasi baru yang tidak hanya cerdas di kelas, tapi juga peduli dan terampil di ladang.

Siapa yang Akan Mengerjakan Program Presiden?

Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Akmal Malik, hadir langsung dan memberikan penegasan yang menggugah. Ia menyoroti fakta bahwa meskipun pemerintah telah memiliki program dan kebijakan pertanian yang matang, implementasinya akan sia-sia tanpa adanya estafet ke generasi penerus.

“Pemerintah dalam membuat program dan kebijakan untuk pertanian sudah bagus. Tapi nanti siapa yang mengerjakan program dan siapa yang mengekspresikan kebijakan dari pemerintah atau Pak Presiden?” ujar Akmal, memberikan pertanyaan retoris yang mendalam.

Menurutnya, sekitar 29 ribu SMA dan SMK di seluruh Indonesia memiliki potensi besar sebagai kawah candradimuka bagi pengembangan budaya pertanian ini.

“Jangan pernah bermimpi besar kalau tidak bisa mengurusi satu tanaman. Program ini harus dimulai dari sekolah. Ke depan kita kembangkan budaya pertanian dari sekolah, kita ukir pikiran anak-anak betapa pentingnya pertanian,” tegasnya lagi.

Petani Adalah Pondasi Ketahanan Nasional

Inisiatif ini disambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Bupati Karanganyar, Rober Christanto, menilai program ini adalah momentum emas untuk mencetak petani muda yang siap menjadi garda terdepan ketahanan pangan di masa depan.

“Petani adalah pondasi ketahanan nasional. Keinginan Pak Dirjen Otda agar muncul petani muda harus kita dukung bersama. Program ini luar biasa, menjadi embrio untuk menjalankan agenda ketahanan pangan di Karanganyar,” kata Rober.

Rober juga mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian, mulai dari kebijakan penurunan harga pupuk hingga pengendalian Harga Eceran Tertinggi (HET) komoditas pangan. “Pemerintah melalui Pak Presiden sangat luar biasa, dari mulai HET hingga harga pupuk yang turun. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk mendorong lahirnya petani milenial,” imbuhnya.

Aksi Nyata di Lahan Sekolah

Puncak acara di SMPN 3 Karanganyar ditutup dengan aksi nyata. Secara simbolis, Ditjen Otda menyerahkan benih padi sebanyak 20 kg kepada Bupati Karanganyar.

Tak hanya berhenti di simbol, kegiatan dilanjutkan dengan turun langsung ke lahan sekolah. Akmal Malik, Rober Christanto, dan sejumlah pihak lain secara bersama-sama melakukan penanaman bibit di area lahan di kawasan lingkungan sekolah. Bukan hanya padi, bibit cabai dan buah-buahan turut ditanam, menandakan variasi dan edukasi dalam praktik pertanian.

Kegiatan ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap dunia pertanian sejak dini. Program serupa rencananya akan dikembangkan di berbagai sekolah di Indonesia, memastikan semangat pertanian terus bersemi di setiap generasi muda, demi memperkuat ketahanan pangan nasional. ( bre )