Komisi III panggil DPUPR, minta penjelasan proyek simpang lima dan jembatan kiringan Boyolali

Komisi III DPRD Boyolali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap proyek revitalisasi pedestrian dan pemeliharaan jalan Pandanaran, pada Senin 26 Oktober 2025 lalu. (Dok/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali berkomitmen untuk bertanggung jawab untuk mengejar ketertinggalan realisasi, terkait pekerjaan proyek simpang lima Boyolali, serta jembatan Kiringan, Ngargosari yang masih dibawah capaian.

“Disampaikan bahwa per hari ini (Senin), sampai pertengahan November itu bisa mengejar waktunya,” jelas Ketua Komisi III, Gamma Wijaya melalui Sekretaris Komisi III DPRD Boyolali, Triyono kepada Wartawan, Senin 10 November 2025.

Dijelaskan, pihaknya sengaja mengundang DPUPR untuk menanyakan dan mengevaluasi. Mengingat, hingga saat ini, proyek pemeliharaan dan revitalisasi pedestrian jalan Pandanaran, di Simpang lima Boyolali mengalami keterlambatan kurang lebih 8 persen.

Selain itu,langkah tersebut dirasa perlu untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya Boyolali.

“Karena banyak dari media sosial yang menanyakan, yang langsung juga ada, tujuannya untuk evaluasi, biar mengetahui, karena ini sudah bulan November, sudah mendekati (akhir pekerjaan),”katanya.

Menurut Triyono hasil dari pertemuan itu, pihak pelaksana menyatakan optimis bahwa pekan depan bisa mengejar keterlambatan progres pekerjaan.

“Karena yang disampaikan juga ada satu alasan, yakni hujan,” katanya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Boyolali, Yulius Bagus Triyanto menjelaskan, pemanggilan dari komisi III, diantaranya terkait proyek Pandanaran, serta Jembatan Kiringan Ngargosari, serta membahas terkait spesifikasi teknis, serta perencanaan.

“Jadi memang kemarin ada U-ditch (simpang lima) yang tidak settle, sudah diperbaiki, untuk Ngargosari itu kan gambar perencanaan lama, jadi ada perbaikan perencanaan,” jelas Yulius.

Ia menambahkan, Komisi III akan mengeluarkan rekomendasi terkait penataan UMKM, Provider internet, serta PLN.

Terkait keterlambatan progres pekerjaan, Yulius menjelaskan bahwa untuk proyek di Ngargosari akan terkejar, bahkan melebihi target, sebab, sudah mendapat jadwal gelar aspal.

Sedangkan proyek Pandanaran, saat ini progres masih dibawah, namun terus mendorong untuk tetap on schedule.

“Jadi kegiatan apa yang bisa di progres, dan tidak membentur dengan OPD terkait, PDAM sudah klir, nanti siang dengan PLN, reklame sudah kami koordinasikan,” ujarnya.

Informasi dari DPUPR Boyolali, menyebut saat ini bobot realisasi dari proyek jalan Pandanaran sebesar 28,705 persen dari bobot rencana sebesar 28,213 persen, masih ada deviasi sebesar 9,508 persen.

Kemudian proyek jembatan kiringan, Ngargosari, bobot realisasi sebesar 35,214persen dan rencana 56,707persen persentase terlambat sebanyak 21,493 persen. ( yull/**)