Fokus Jateng-BOYOLALI,-Banyak spanduk berisi kritikan pedas yang dipasang di berbagai sudut jalan Boyolali, bahkan seruan senada juga sempat viral di media sosial. Diduga spanduk tersebut dipasang oleh para pendukung Persebi Boyolali, berisikan tuntutan untuk mengikuti kompetisi.
Seperti yang terlihat di simpang Boulevard Soekarno, serta traffic light museum R Hamong Wardoyo Boyolali. 
Salah satu spanduk bertuliskan “Persebi bukan alat politik”, spanduk lain juga bertuliskan “politik membunuh mimpi, suporter jadi saksi,”.
Salah satu suporter Persebi mengatakan, tujuannya memasang spanduk itu adalah upaya agar pihak pemerintah Kabupaten Boyolali juga memperhatikan Persebi sebagai salah satu icon sepakbola di Boyolali.
“Kami juga ingin menagih kepada Pemkab Boyolali yang mengaku sangat peduli dan mendukung terhadap Persebi ini,” katanya.
Sementara, Joko Raharjo ketua terpilih Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Boyolali mengaku sudah berkoordinasi dengan Askab (Asosiasi Kabupaten) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Boyolali. bahkan pihaknya meminta segera melakukan pendaftaran untuk mengikuti kompetisi.
“Sudah kita bahas, saya dengan askab, sudah pertemuan untuk mendaftar, di bulan November ini, fiks daftar,” kata Joko Raharjo. Senin 10 November 2025.
Diakuinya, pihaknya harus bergerak cepat, mengingat waktu pendaftaran serta persiapan terlalu mepet dengan tanggal deadline, menurutnya, pendaftaran terakhir kompetisi sepak bola liga 4 hingga tanggal 20 November 2025.
“Kita upayakan untuk askabnya, untuk manajemennya segera, ayo mendaftar (Kompetisi),” ujarnya.
Ia menegaskan, Bupati Boyolali, Agus Irawan sangat mendukung jika Persebi mengikuti kompetisi liga 4.
Sebagaimana diketahui, Persebi Boyolali sebelumnya sukses menjadi kampiun Liga 4 Regional Jawa Tengah musim lalu, setelah mengalahkan Persika Karanganyar di laga final yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang pada akhir Februari lalu. (yull/**)
