Longsor Melanda Dua kecamatan di kabupaten Karanganyar, Untung Tak ada Korban Jiwa

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Karanganyar pada Selasa (28/10/2025), menyisakan duka bencana tanah longsor di dua kecamatan, Matesih dan Karangpandan. Beruntung, meskipun menimbulkan kerusakan material signifikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar segera bergerak cepat mengevakuasi dan mendata dampak longsor di tiga lokasi berbeda. Insiden yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB ini dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi.

Di Kecamatan Matesih, longsor menimpa tebing setinggi 7 meter dengan panjang sekitar 15 meter di Mranggen RT 02/XI, milik Warsono. Tak jauh dari situ, akses jalan kampung menuju rumah warga lainnya di Mranggen RT 01/XI juga ambles sepanjang 8 meter dengan lebar 1,5 meter. Sementara itu, di Kecamatan Karangpandan, tepatnya di Jalan Lingkar Kampung Ngringin RT 02/15, talud sepanjang 20 meter dengan ketinggian 2 meter juga dilaporkan longsor.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Karanganyar, Hendro Prayitno, S.H., M.M., menyampaikan bahwa tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, perangkat desa, relawan, dan masyarakat setempat langsung turun ke lokasi untuk penanganan darurat.

“Begitu menerima laporan dari relawan PB sekitar pukul 03.00 WIB, tim kami segera menuju lokasi. Fokus utama kami adalah memastikan keamanan warga, melakukan pendataan kerusakan, serta memberikan arahan keselamatan,” ujar Hendro Prayitno.

Tim BPBD juga telah memberikan bantuan logistik awal kepada warga terdampak. Saat ini, kerugian materil akibat bencana masih dalam tahap penghitungan.

Waspada Bencana Musiman

Mengingat wilayah Karanganyar yang memiliki banyak daerah perbukitan dan rawan longsor, Kalakhar BPBD Karanganyar Hendro Prayitno secara tegas mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras melanda.

“Kami meminta seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di lereng tebing atau daerah rawan pergerakan tanah, untuk selalu waspada. Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lama, segera evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman. Perhatikan tanda-tanda awal longsor seperti munculnya retakan tanah atau mata air baru,” tegas Hendro Prayitno.

Beliau juga mengingatkan warga agar tidak berada di dekat tebing atau di bawah pohon besar saat cuaca ekstrem. Kerjasama dan kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama untuk meminimalisir risiko bencana. ( bre )