Fokus Jateng-BOYOLALI,-Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Boyolali pada Selasa 21 Oktober 2025 sekitar pukul 14.00 WIB hingga menjelang malam menyebabkan arus sungai di Juwangi meluap hingga menghanyutkan jembatan kayu dan bambu yang menjadi andalan warga Desa Krobokan. Selain itu, 3 dukuh di juga diterjang banjir.
Sementara bencana, tanah longsor juga terjadi di Dukuh Jarakan, Desa Samiran, Kecamatan Selo, lalu cuaca ekstrem juga melanda wilayah Dukub Rogomulyo, Desa Teras, serta Desa Winong, Kecamatan Boyolali.
“Tiga dukuh di Juwangi yang mengalami banjir yakni Dukuh Klumprit, Kelurahan Sambeng, Dukuh Kedungdawung, Kelurahan Sambeng, serta Dukuh Pringjowo, Desa Krobokan, tadi malam kita langsung droping logistik,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali, Rima Kusuma, Rabu 22 Oktober 2025.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 12.00 WIB, derasnya hujan yang tinggi mengguyur wilayah Selo, mengakibatkan terjadinya tanah longsor di Desa di Dukuh Jarakan RT 03/RW 07, Desa Samiran. Menurut Rima, material tanah dan batu mentup bahu jalan, material longsoran sepanjang 2 meter, dengan lebar longsoran 1 meter, serta ketebalan tanah longsoran 1 meter.
“Jadi sekitar pukul 13.00 WIB terjadi tanah longsor yg menutup bahu Jalan Desa di Dukuh Jarakan RT 03/RW 07, Desa Samiran,” jelas Rima.
Pasca kejadian, material tanah yang menimbun bahu jalan langsung dibersihkan oleh warga, serta relawan setempat.
Adapun, banjir yang melanda 3 Dukuh di Juwangi, lanjut Rima, disebabkan oleh hujan deras yang melanda wilayah tersebut sejak pukul 14:00 – 19:00 WIB.
“Berdasarkan informasi dari Pemerintah Desa sekitar tahun 2019 pernah dilakukan upaya normalisasi aliran sungai secara mandiri dari Pemerintah Sambeng, Kecamatan Juwangi dimana aliran sungai bagian utara dusun, lokasi terdampak pernah terjadi banjir dan sampai saat ini bagian utara dusun tidak mengalami dampak banjir,” tambahnya. ( yull/**)