Fokus Jateng-BOYOLALI – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda), suhu politik internal Partai Golkar Kabupaten Boyolali mulai menghangat.
Dua kader terbaik Golkar, yakni Agus Ali Rosyidi dan Iswahyu Yuwono, disebut -sebut sebagai bakal calon ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II untuk periode 2025–2030.
Kedua tokoh ini dinilai memiliki basis dukungan kuat dan sama-sama mengklaim telah memenuhi syarat dan dukungan dari Pimpinan Kecamatan (PK), sayap partai, hingga pengurus DPD kabupaten dan provinsi.
Iswahyu Yuwono yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPD Golkar Boyolali, menuturkan motivasinya untuk maju karena berpegang teguh dengan prinsip sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.
“Saya kan bukan salah satu anggota DPRD, saya ingin berkontribusi pada Kabupaten Boyolali, bangsa Indonesia, serta berbuat baik kepada masyarakat lewat jalur partai politik,” kata Wahyu disela peringatan Hari Jadi Partai Golkar ke-61 di Kantor DPD Partai Golkar Boyolali. Senin 20 Oktober 2025.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa mekanisme pemilihan ketua DPD akan dilakukan secara musyawarah mufakat, bukan lagi melalui sistem voting.
“Karena dengan sistem voting yang sudah berjalan kemarin, hasilnya kurang baik. Karena calon harus melakukan konsolidasi dan sebagainya,” jelasnya.
Ia menambahkan dalam waktu dekat akan ada pembentukan panitia musda. Mulai dari penyelenggara, Steering Committee (SC), dan Organizing Committee (OC).
“Di situ nanti, panitia akan rapat dan bakal menentukan hari serta tanggal pendaftaran,”katanya.

(Agus Ali Rosyidi/doc)
Terpisah, Agus Ali Rosyidi yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Boyolali, saat dihubungi wartawan menegaskan, niatnya maju dalam pemilihan ketua semata-mata untuk membesarkan DPD Golkar Boyolali.
“Target kami menaikkan jumlah kursi Golkar di Pileg. Jika sebelumnya empat kursi, ke depan minimal 10 kursi. Kami menargetkan setiap daerah pemilihan (dapil) memiliki dua wakil Golkar,” ujarnya.
Agus juga mengklaim telah mengantongi sekitar 70 persen dukungan dari 22 pimpinan kecamatan (PK) se-Boyolali, sehingga optimistis memenangkan kontestasi dalam Musda mendatang.
“Suara rakyat adalah suara golkar, jadi saya ingin memperkuat program-program yang ada,” ucapnya.
Sementara Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana, yang juga merupakan kader Partai Golkar, berharap siapapun yang nantinya terpilih sebagai ketua DPD Golkar Boyolali dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali.
“Siapapun nanti yang terpilih menjadi ketua DPD Partai Golkar Boyolali bisa bersinergi, seirama dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam mewujudkan Boyolali yang semakin maju, nyaman dihuni, berdaya saing, dan ramah investasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Dwi Fajar. (yull/**)