Dalam Sehari Terjadi 3 Kebakaran di Boyolali 

Fokus Jateng – BOYOLALI,- Sebanyak tiga kebakaran  terjadi di wilayah Boyolali pada Kamis 16 Oktober 2025. Kebakaran itu terjadi di wilayah Kecamatan Mojosongo, Andong dan Klego.

Kebakaran pertama terjadi pada sebuah trafo listrik di depan gudang shopee Dukuh Badranrejo rt 07 rw 11, Kemiri , Mojosongo.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.05 WIB tersebut diduga akibat korsleting listrik.

Kabid Damkar Satpol PP Boyolali Supriyono menerangkan kejadian bermula saat karyawan shoope dan warga melihat trafo yang terbakar. Mereka kemudian menghubungi PLN, namun  petugas PLN yang datang gagal memadamkan api, bahkan api semakin membesar. Sehingga PLN menghubungi Damkar Boyolali

“Setelah petugas datang. Akhirnya api berhasil dijinakkan,” katanya.

Sekitar tiga jam kemudian, kebakaran terjadi di Dukuh Sumurtumpang Rt. 04/02 Desa Mojo, Andong. Sebuah kandang kambing semi permanen berukuran 4×8 meter. Kebakaran diduga akibat percikan api dari tungku.

“Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian material bisa mencapai Rp 7 juta,” katanya.

Mako Damkar Boyolali menerima laporan terkait peristiwa itu pada pukul 13.30 WIB. Kemudian satu unit truk Damkar dari Pos Klego menuju lokasi kejadian. Pemadaman dilakukan sekira satu jam tepat pukul 13.45 – 14.20 WIB.

“Jadi, sekitar 12.30WIB,  Sudibyo memasak komboran untuk kambing miliknya, kemudian ditinggal ke rumah adiknya. Selang waktu 15 menit adiknya Sudibyo ini datang ke rumah dan mengetahui bahwa api telah menghabiskan setengah kandang itu. Diduga api berasal dari percikan tungku yang berada di dalam kandang,” paparnya.

Menjelang petang, sekira pukul 17.00 WIB, kebakaran juga terjadi pada kandang ayam milik Sakiman di Desa Bade rt 03/04 klego. Bangunan kandang ayam semi permanen berukuran 3×6 meter ludes terbakar.

“Diduga berasal dari rembetan api pada saat pembakaran  sangkar ayam, api kemudian merembet ke tumpukan jerami yang ada disebelah kandang tersebut.”

Petugas bersama satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penanggulangan. Pemadam berlangsung selama 10 menit karena area yang terbakar tak terlalu luas dan sebagian api sudah berhasil dipadamkan warga.

Terkait maraknya peristiwa kebakaran, Supriyono mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran yang belakangan kerap terjadi, baik di lingkungan permukiman maupun lahan kosong.

Pihaknya mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam penggunaan kompor, listrik, membakar sampah, hingga puntung rokok yang dibuang sembarangan. Menurutnya, sebagian besar kebakaran terjadi akibat kelalaian, baik di dalam rumah maupun di luar ruangan.

“Penyebab paling umum biasanya karena instalasi listrik yang tidak aman, colokan listrik yang berlebihan, atau tindakan membakar sampah sembarangan,” pungkasnya. ( yull/**)