Pasrah, Petani Boyolali Tanaman Cabai Diserang Hama Patek

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, membawa dampak buruk bagi para petani. Kejadian itu membuat petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli pestisida.

Pardi (55) petani cabai di Desa/Kecamatan Banyudono, mengatakan daun tanaman cabainya banyak di singgahi ulat atau hama patek. Hama itu menggerogoti hingga daun rusak dan membusuk. Selain daun, buah cabainya pun ikut diserang, tumbuhnya tidak sempurna, banyak yang bolong dan busuk hingga akhirnya buahnya mati.

“Kalau dibiarkan cabainya membusuk dimakan ulat dan lalat, ini sudah banyak yang membusuk,” katanya. Kamis 18 September 2025.

Ia mengaku sudah mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pestisida. Jika tidak ditangkal, serangan hama patek akan menghabiskan tanamannya.  Beruntung, bisa tertolong dengan harga cabai saat ini tengah melonjak tinggi.

“Hasilnya kurang karena terserang hama, tertolongnya harga cabai lagi naik, di petani bisa menjual sampai Rp 25 ribu perkilogram , ini hanya nutup biaya tanam, tapi tenaganya belum,” katanya.

Petani lainnya, Martini mengungkapkan, sudah dua bukan terakhir kebun cabai miliknya diserang hama lalat buah.

“Banyak yang jadi patek (cabai kering), karena disesep lalat buah, juga awalnya karena cuaca, jadi hamanya muncul,” katanya.

Sebelum diserang hama, dari 550 meter persegi lahan yang ditanam cabai, Martini mengaku bisa mendapat 30 kilogram untuk satu kali panen.

Namun, setelah diserang hama, dia hanya bisa panen 1 setengah kilo cabai.

“Awalnya cuma busuk sedikit, terus jadi kering, tidak bisa dijual, karena sudah tidak layak,” tambahnya.

Mulanya, lalat buah menggigit sebagian cabai yang sudah hampir panen. setelah itu, cabai akan berangsur membusuk kemudian mengering.

Ia menambahkan, cabai yang sudah rusak bisa merembet ke cabai lain apabila tidak segera diambil.

Padahal, saat ini harga cabai sedang naik.  Harga cabai dari petani Rp 25 ribu perkilo. sebelumnya harga cabai berkisar antara Rp 15 ribu – Rp 20 ribu perkilo.

Ia menambahkan, saat ini petani belum mempunyai solusi untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman cabai.

“Wah, sudah disemprot pestisida, hasilnya juga tetap sama, mau di apakan juga tetap sama, ya kita pasrah sama yang ngecat lombok saja,” ucapnya. ( yull/**)