Harapan Baru di Kandang Peternak Karanganyar: Hibah Miliaran Rupiah Siap Dongkrak Populasi Sapi dan Domba

 

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR  – Senyum sumringah terpancar dari wajah puluhan perwakilan kelompok peternak di Ruang Anturium Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (18/9/2025). Bukan tanpa alasan, mereka menjadi tumpuan harapan baru bagi ketahanan pangan di Bumi Intanpari setelah menerima bantuan hibah senilai total lebih dari Rp 3,4 miliar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.

Bantuan yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Pangan dan Peternakan (Dispertan PP) ini menjadi angin segar bagi 84 kelompok peternak sapi dan domba. Dana yang diterima setiap kelompok, berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 100 juta, siap diubah menjadi anakan atau indukan ternak berkualitas yang akan mengisi kandang-kadang mereka.

Langkah ini bukan sekadar program rutin, melainkan sebuah intervensi penting untuk melawan tren penyusutan populasi ternak. Asisten Sekda Bidang Ekonomi Pembangunan, Titis Sri Djawoto, yang menyerahkan bantuan secara simbolis, memaparkan data yang cukup mengkhawatirkan.

“Saat ini kita punya sekitar 60.000 ekor sapi dan 125.000 ekor kambing. Namun, angka ini terus tergerus. Setiap tahun, sekitar 7.000 sapi dan 15.000 kambing dipotong untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, termasuk kurban,” ungkap Titis.

Dengan kata lain, tanpa upaya penambahan populasi yang masif, ketersediaan pasokan daging di Karanganyar bisa terancam di masa depan. “Melalui bantuan ini, kami berharap populasi tidak hanya stabil, tapi juga terus berkembang biak. Ini adalah ikhtiar kita bersama untuk menjaga ketersediaan daging bagi warga,” tambahnya.

Amanah yang Harus Dijaga Ketat

Di balik kabar gembira ini, Titis menyisipkan pesan tegas yang menjadi pengingat bagi para penerima hibah. Bantuan ini adalah amanah, bukan uang cuma-cuma yang bisa dialihfungsikan. Ia melarang keras para peternak untuk menjual hewan ternak yang dibeli dari dana hibah.

“Tolong ini dijaga baik-baik. Jangan sampai ternaknya dijual dan ketahuan, urusannya bisa panjang. Saya pun harus ikut diperiksa polisi karena ini bisa jadi kasus pidana penggelapan bantuan,” tegasnya dengan nada serius.

Pemerintah tidak hanya memberikan modal, tetapi juga pendampingan. Jika ternak jatuh sakit, peternak diimbau untuk tidak panik dan segera berkoordinasi dengan petugas dari Dispertan PP. “Komunikasi yang baik itu kunci, agar masalah bisa cepat ditangani dan tidak menimbulkan kerugian,” pesannya.

Mendorong Peran Peternak Perempuan

Satu hal yang menjadi sorotan di akhir acara adalah harapan untuk melihat lebih banyak “srikandi” di dunia peternakan. Titis menyoroti jumlah peternak perempuan yang menerima hibah tahun ini masih terbilang sedikit.

“Ke depan, saya berharap lebih banyak lagi peternak perempuan yang berdaya dan mendapatkan kesempatan ini. Mungkin Dinas Pertanian bisa bekerja sama dengan organisasi seperti PKK untuk menjaring dan membina mereka,” tutupnya, memberikan visi inklusif untuk program-program selanjutnya.

Bantuan telah disalurkan, pesan telah disampaikan. Kini, bola ada di tangan para peternak untuk mengubah hibah ini menjadi ternak yang sehat, berkembang biak, dan pada akhirnya, menjadi benteng ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat Karanganyar. ( bre)