Fokus Jateng – KLATEN,- Meningkatnya kasus leptospirosis yang ditularkan melalui tikus di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta untuk bergerak cepat. Tercatat sejumlah warga terinfeksi penyakit tersebut, bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia.
Melihat kondisi itu, salah satu mahasiswa KKN PPM UNISRI, Mutiara Shakina, melaksanakan program Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Tikus di Lingkungan Rumah pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu rumah tangga perwakilan setiap RT di Desa Wunut sebagai peserta. Mereka diberikan edukasi tentang bahaya tikus, cara pencegahan leptospirosis, dan praktik membuat cairan pengusir tikus berbahan alami. Cairan tersebut dibuat dari campuran minyak jarak, bawang putih, sabun cair, dan air. Selain aman bagi kesehatan dan lingkungan, cairan ini juga memiliki nilai jual sehingga bisa dikembangkan sebagai peluang usaha rumah tangga.
Dalam penjelasannya, Mutiara Shakina menyampaikan, “Program ini tidak hanya membantu masyarakat mengurangi risiko penularan leptospirosis, tetapi juga memberikan keterampilan baru dalam membuat produk sederhana yang bisa bernilai ekonomi. Harapannya, ibu-ibu dapat mandiri memproduksi cairan anti tikus ini, baik untuk kebutuhan keluarga maupun untuk usaha.”
Peserta mengikuti kegiatan dengan antusias, terutama saat praktik pembuatan cairan pengusir tikus. Melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Wunut diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mencegah penyebaran leptospirosis, serta mengembangkan keterampilan sederhana menjadi peluang usaha produktif. (**)
Oleh: Mutiara Shakina – Prodi manajemen -UNISRI Surakarta