Fokus Jateng-BOYOLALI,– Kebakaran lahan kosong terjadi di kawasan persawahan kering di Dukuh Giri Marto, Desa Sambon dan di Dukuh Batan, Desa Bangak Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, pada Senin 21 Juli 2025 .
Insiden ini menjadi sinyal awal potensi meningkatnya kejadian kebakaran lahan kosong seiring memasuki musim kemarau.
Kepala Bidang Kebakaran Damkar dan penyelamatan Satpol PP Boyolali, Supriyono, mengatakan bahwa kebakaran kali pertama terjadi di area cukup luas, yakni mencapai 7 hektar lahan persawahan kosong di Dukuh Giri Marto, Desa Sambon, namun berhasil ditangani dengan cepat oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Boyolali
“Personel langsung bergerak ke lokasi begitu menerima laporan. Hingga api berhasil dipadamkan dan situasi terkendali,” ujar katanya.
Ia menambahkan, informasi yang diperoleh dari kebakaran tersebut, bermula saat sejumlah warga setempat sekitar pukul 13 .00, melihat titik api yang semakin membesar dari selatan area persawahan. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa Sambon agar langsung menghubungi Damkar Boyolali.
”Pada saat itu Cuaca sedang panas dan disertai angin kencang,” katanya.
Warga sekitar pun panik karena melihat kejadian kebakaran lahan tersebut.
“Kemudian dua unit Damkar dari Sukoharjo dan satu unit Damkar dari Boyolali tiba di lokasi kebakaran dan segera melakukan pemadaman ke titik titik api,” kata Supriyono.
Ia mengatakan setelah berjibaku sekira 60 menit berupaya memadamkan api. Sekitar pukul 15.30 WIB api dapat di padamkan dengan tiga unit Damkar dan di bantu warga masyarakat sekitar kejadian kebakaran.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi kerugian materiil bisa mencapai Rp 2 jutaan,” katanya.
Usai kejadian kebakaran lahan di Desa Sambon, Mako Damkar Boyolali juga menerima laporan kejadian serupa di lahan kosong kawasan Dukuh Batan Desa Bangak.
Kebakaran menyebabkan asap tebal di sekitar lokasi. Selain itu, lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Termasuk tak jauh dari lokasi yakni jalan protokol Solo- Semarang, dan Pabrik Buku.
“Kami menerima laporan dari satpam pabrik tak jauh dari lokasi kejadian,” katanya.
Hanya dalam waktu singkat si jago merah berhasil dijinakkan, setelah 2 unit Damkar dari Boyolali dan Surakarta berjibaku memadamkan api.
“Lahan terbakar itu semak belukar, lahan kosong. Tapi kan ini dekat ke pemukiman. Dugaan awal ada petani yang bakar sampah lalu apinya merembet ke area lahan pabrik,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa potensi kebakaran akan terus meningkat seiring berlanjutnya musim kemarau, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. ( yull/*”)