Bupati Karanganyar Ajak Pemuda Gempur Rokok Ilegal Pasar Murah di Pedesaan Jadi Sasaran Utama

 

FOKUSJATENG.COM KARANGANYAR— Peredaran rokok tanpa cukai di Karanganyar semakin meresahkan. Menyikapi kondisi ini, Bupati Karanganyar, Rober Christanto, mengajak generasi muda untuk aktif memerangi peredaran rokok ilegal di wilayahnya. Ajakan ini disampaikan dalam Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal yang dihadiri pemuda pelopor, Duta Genre, dan perwakilan Putra-Putri Lawu di Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, pada Rabu (16/7).

Bupati Rober Christanto mengungkapkan bahwa meskipun produksi rokok di Karanganyar relatif kecil, daerah ini justru menjadi pasar empuk bagi rokok ilegal. “Harga jualnya rata-rata hanya Rp 8 ribu per bungkus, jauh lebih murah dari rokok resmi,” jelas Rober. Ia menambahkan bahwa rokok ilegal paling sering ditemukan di pedesaan, terutama saat ada hajatan warga, di mana rokok jenis ini kerap dijadikan suguhan karena harganya yang terjangkau dan rasa yang tak jauh berbeda dengan rokok bercukai.

Peran Pemuda sebagai Agen Perubahan

Menekankan pentingnya peran pemuda, Bupati meminta mereka untuk berani bertindak. “Kalau menemukan (rokok ilegal), jangan takut. Tegur atau laporkan ke kami, bisa langsung ke Pemkab, atau ke saya lewat media sosial,” tegasnya. Ajakan ini merupakan bagian dari semangat “Sesarengan Mbangun Karanganyar,” filosofi pembangunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat sebagai bentuk pengabdian dan cinta terhadap daerah.

 

Sosialisasi Berlanjut, Libatkan Tokoh Pemuda Inspiratif

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Hari Purnomo menambahkan bahwa instansinya tahun ini mendapatkan jatah tiga kali kegiatan sosialisasi pemberantasan rokok ilegal, salah satunya menyasar komunitas pemuda pelopor.

Hari menyoroti partisipasi pemuda pelopor inspiratif dalam kegiatan ini, termasuk seorang pemuda pelopor tingkat nasional di bidang pendidikan dari Karanganyar yang berusia 27 tahun, serta Mufida, pemuda pelopor tingkat Jateng yang aktif sebagai guru TPA bagi difabel dan kelompok rentan. “Mereka semua kami libatkan dalam gerakan ini. Karena semangatnya sejalan: memberantas rokok ilegal demi masa depan generasi yang lebih sehat dan cerdas,” pungkas Hari. ( bre)