Ritual Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan kaping 5 Digelar, Jaga Harmoni Manusia dan Alam Lereng Lawu Karanganyar

 

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Prosesi sakral Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan kaping 5 akan dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025, mulai pukul 18.00 WIB hingga selesai. Acara tahunan yang digagas oleh Padhepokan Ismoyo Tunggal ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam, khususnya di lereng Gunung Lawu.
Ritual ini berawal dari keresahan akan kondisi lingkungan Gunung Lawu yang dinilai sudah tidak selestari dahulu. Meskipun banyak pihak telah berkampanye tentang pelestarian alam, degradasi lingkungan akibat eksploitasi yang tidak bertanggung jawab masih menjadi perhatian. Air dari mata air yang semakin banyak ditemukan, baik sendang petilasan maupun sumber baru untuk dijual keluar wilayah, serta berkurangnya siklus ekologi tanah gunung, menjadi indikasi kerusakan yang harus diatasi.
Chandra Saputro, Ketua Padhepokan Ismoyo Tunggal, menyampaikan bahwa Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan adalah tonggak awal untuk merawat kembali bumi. “Sing uwis kedaden bumi angkara, y’owes ben kedaden… Sing durung kedaden, ayo padha dirumat, diruwat umbul donga marang Gusti Akarya Jagad… Suket, godhong padha dadi rowang… Oyot, wit, lan pang dadiya kadang…,” demikian pesan mendalam dari Kakek Podho Winarno, sesepuh yang mengabdikan diri di tanah Gunung Lawu. Pesan ini menekankan pentingnya menjaga dan merawat alam yang masih ada.
Rangkaian acara diawali dengan Kenduren Perwani sehari sebelumnya. Pada puncak acara, berbagai atraksi budaya akan ditampilkan, meliputi:
Kirab Pusaka dan Gunungan, Umbul Donga dan Sabda Merti Gunung
,Gamelan Wigati Bocah, Tari Kolosal Roro Tompe (Cerita Lembah Sumilir), Tari Gambyong, Jathilan Turonggo Jati.

Seluruh pengisi acara, seperti Gamelan Wigati dari siswa SD N 5 Kemuning, Tari Gambyong dari pelajar SMP, dan Tari Kolosal Roro Tompe, merupakan hasil binaan Padhepokan Ismoyo Tunggal. Acara akan ditutup dengan penampilan Jathilan Turonggo Jati dari Gunung Kidul dan Turangga Jati Muda Kemuning.
Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan rutin dilaksanakan setiap bulan Suro, satu hari menjelang bulan purnama, tepatnya pada malam tanggal 14 Suro, sebagai simbol penyambutan. Prosesi tahunan ini merupakan hasil swadaya dan semangat gotong royong warga Dusun Ngetrep, Milir, dan Gondang Rejo, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Kemuning. Keberagaman keyakinan—Hindu, Islam, Kristen, dan Among Rasa Jawa—tidak menjadi penghalang, justru memperkuat toleransi dan kebersamaan dalam bermasyarakat. Ini adalah cerminan rasa syukur lahir dan batin masyarakat Desa Kemuning atas kesadaran pelestarian lingkungan dan budaya. ( rls/bre)