Warga Cepogo Merawat Tradisi Ngluri Bekti Hangreksa Tepaknata Susuhangin.

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Di kawasan lereng timur Gunung Merapi, bukan hanya ada situs Candi Lawang dan situs Candi Sari, masih ada peninggalan sejarah di kawasan Cepogo yaitu situs Selo Tepak Noto Sunan Pakubuwono X dan Susuhangin.
Bahkan warga sekitar sejauh ini masih berupaya menjaga kelestarian kedua situs itu.
Seperti yang dilakukan warga Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Minggu 28 Agustus 2022. Yaitu dengan menggelar acara tradisi Ngluri Bekti Hangreksa Tepaknata Susuhangin.
Diawali dengan kirab budaya dari rumah warga Desa Sumbung menuju lokasi situs yang berjarak 2 km. Kirab juga disertai dengan aneka jajanan tradisional. Warga sekitar pun antusias menyambut iring-iringan kirab tersebut.
Setelah itu dilakukan ritual ziarah di situs tepak nata. Suasana terasa sakral karena kabut terus turun saat acara berlangsung. Acara kemudian diakhiri ngalap berkah, dimana pengunjung rebutan jajanan atau makanan tradisional.
Dalam waktu singkat, aneka makanan tersebut ludes diperebutkan warga. Mereka percaya, jika mendapatkan makanan yang diperebutkan maka rezekinya akan melimpah. Acara sekaligus sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rezeki yang diterima masyarakat.
Menurut panitia, Sarsito, ritual Ngluri Bekti Hangreksa Tepaknata Susuhangin digelar masyarakat Dukuh Sendang, Sanggar Budaya Pratjimoharjo, komunitas Anagata Merapi, serta kelompok masyarakat yang peduli terhadap Tepaknata.
Yaitu dengan mengadakan ritual bersih lokasi serta ngalap berkah yang dibalut dengan gelaran ritual dan seni budaya. Kegiatan sekaligus sebagai salah satu ikhtiar mengembalikan eksistensi dan tujuan destinasi wisata berbasis kearifan lokal.
“Kami bersyukur acara ini mendapat sambutan positif masyarakat,” katanya disela acara.
Dijelaskan, tepak nata berupa dua buah batu yang terdapat bekas tapak manusia. Diyakini tapak tersebut adalah tapak kaki Pakubuwono X. Dimana saat itu, Sinuhun PB X sempat tedhak atau mengunjungi kawasan tersebut.
“Ini sebuah petilasan berupa cap tapak kaki milik Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng (SISK) Susuhunan Pakubuwono X bernama asli Raden Mas Sayiddin Malikul Kusno menjadi tetenger kalau raja keraton Surakarta pernah singgah ditempat itu,” katanya.
Situs tepak nata berada di pinggir jalan menuju Dukuh Sendang, Desa Sumbung, Cepogo. Berada di pinggir areal ladang warga yang ditumbuhi sejumlah pohon besar. Sedangkan susuhing angin berupa lubang di pinggir jurang yang selalu mengeluarkan angin. (*)