Fokus Jateng – Semarang – Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang benar-benar serius dalam menata diri menjadi salah satu ikon Desa Wisata. Gaung Wisata Budaya begitu terasa dalam rangkaian acara Merti Dusun Kedungwangan Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang setelah status desanya ditetapkan menjadi Desa Wisata.
Terlihat, ratusan orang berkumpul di Balai Desa setempat baik dari warga desa setempat mau pun desa lain, pada Rabu 29 Juni 2022. Jalan menuju ke balai desa juga dihias dengan berbagai umbul-umbul. Hari itu digelar sebuah tradisi tahunan yang sudah turun-temurun dengan kenduri cinta Merti Dusun Kedungwangan.
Seperti diutarakan Ketua Panitia Merti Dusun Kedungwangan Waluyo, acara Merti Dusun dilaksanakan setiap tahun dan didesain secara berbeda dari tahun ke tahun. Dengan berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), acara Merti Dusun Kedungwangan dijadikan sebagai media wisata yang melibatkan pengunjung dari luar dusun dan hal ini menambah nilai “plus” bagi ekonomi warga Dusun Kedungwangan Desa Banyukuning.
“Rangkaian acara Merti Dusun Kedungwangan diawali dengan ziarah ke makam leluhur, lalu kenduri cinta Merti Dusun Kedungwangan. Kemudian diselenggarakan acara Diskusi Regional tentang wisata khusus serta dilanjutkan dengan Pagelaran Rayonan Seni Kuda Lumping yang melibatkan 5 group kesenian,” ujar Waluyo.
Dijelaskan, rangkaian acara Merti Dusun Kedungwangan melibatkan pengunjung dan pejabat dari dinas pemerintah Kabupaten Semarang. Hadir dalam acara kenduri cinta Merti Dusun Kedungwangan adalah organisai pemuda desa, PKK, tokoh masyarakat dan pemuka lintas agama, pemerintahan desa, anggota Muspika kecamatan, Satpoldamkar, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang dan beberapa anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang.
“Selaku ketua panitia, kami melihat bahwa efek ekonomi dari rangkaian kegiatan Merti Dusun Kedungwangan mampu terjadi transaksi ekonomi secara global senilai hampir Rp 300 juta,” imbuhnya.
Kalender Wisata
Kepala Desa Banyukuning, Setyo Utomo menambahkan ke depan potensi-petensi itu bisa lebih digali lagi sehingga bisa sebagai wahana daya tarik wisatawan. Selain memiliki tradisi yang layak dipertahankan, potensi wisata baik wisata alam, adat budaya maupun minat khusus yang sangat banyak di 12 Dusun yang ada dibawah Desa Banyukuning.
“Ya, ini yang membuat para kepala dusun saling berlomba menampilkan kreasi-kreasi yang berhubungan dengan hasil bumi. Bukan hanya hasil bumi, tetapi aneka kesenian juga ditampilkan,” katanya.
Ia berharap ke depan potensi-petensi itu bisa lebih digali lagi sehingga bisa sebagai wahana daya tarik wisatawan. Desa wisata Banyukuning, selain memiliki tradisi yang terus dipertahankan.
“Kami juga berharap peran dari Pokdarwis dapat selalu menginisiasi Program Wisata untuk dusun-dusun yang lainnya, dan pihak Pemerintah Desa pasti akan sangat membantu, baik dari aspek regulasi maupun anggaran,” ungkap Kepala Desa Banyukuning.
Kepala SatpolDamkar Kabupaten Semarang Anang Sukoco mengapresiasi tradisi ini dan berharap bisa terus dipertahankan. Sebab ini termasuk bagian ajang silaturahmi guna membina kerukunan dan keamanan warga. “Kami berpesan agar mengintensifkan relasi Penta Holix pariwisata yang meliputi para pelaku, institusi pemerintah, investor, Perguruan Tinggi serta Media Massa, sehingga akan terbentuk jejaring yang luas serta produktif,” ujar mantan Camat Bandungan.
Anggota DPRD dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Semarang, Said Siswanto, menyebut secara politik, anggaran dan teknis tentunya fraksi PAN akan sangat mendukung dan mengontrol tumbuh kembangnya Desa Wisata Banyukuning.
Senada Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Heru Subroto berpesan untuk selalu dimunculkan kreativitas, sehingga semakin bagus untuk menjadi salah satu daya tarik wisata Kabupaten Semarang. Sekaligus semakin banyak UMKM yang akan didorong untuk tumbuh serta berkembang menjadi daya dukung dan daya pikat pariwisata melalui ekonomi kreatif.
“Jadi kami sampaikan untuk kegiatan Merti Dusun Kedungwangan bisa dijadikan Kalender Pariwisata Kabupaten Semarang,” ujar Heru Subroto.