Ratusan siswa MI dan TA Al Hidayah Lakukan Aksi Tanam Pohon

Para siswa MI dan TA Al Hidayah Desa Ngaren, Boyolali antusias mengikuti aksi penanaman di hari sejuta pohon sedunia (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG –BOYOLALI- Ratusan siswa MI dan TA Al Hidayah Desa Ngaren, Boyolali antusias mengikuti aksi penanaman di hari sejuta pohon sedunia. Mereka memilih bibit tanaman yang akan ditanam. Satu anak mendapat satu bibit pohon dan berkewajiban memantau perkembangan tanaman tersebut.
Ketua Yayasan Madin Al Hidayah Nurul Muttaqin, Joko Susilo mengatakan kegiatan penanaman pohon ini dilakukan dengan melibatkan berbagai stake holder. Salah satunya DLH dan komunitas Boygreen yang menyediakan bibit tanaman. Tiap siswa diizinkan mengambil satu jenis bibit pohon. Setelahnya merek diminta untuk menanam di lokasi milik Perhutani.
“Boyolali utara kan sering kekurangan air saat kemarau. Maka kami juga memberi kisi-kisis pada anak-anak untuk menanam pohon di lokasi yang strategis. Yakni menanam pohon di dekat sumber air untuk membantu mengikat air tanah, di lokasi rawan longsor dan di pinggir-pinggir sungai yang rawan erosi,” ungkapnya, di Boyolali pada Senin (10/1/2022).
Tak berhenti pada penanaman pohon, siswa wajib memantau perkembangannya. Pada minggu pertama setelah penanaman siswa mengirimkan foto untuk laporan ke wali kelas. Apakah tanaman hidup serta tumbuh subur dan lokasi penanaman sesuai kisi-kisi yang diberikan. Lalu dua minggu setelahnya atau sebulan setelahnya dicek kembali kondisi tanaman.
” Dan kami siap memberikan reward pada anak-anak agar semangat menjaga alam,” katanya.
Adapun jenis tanaman yang dibagikan, yakni tanaman konservasi seperti aren dan beringin. Kemudian tanaman buah seperti alpukat, durian dan lainnya. Melalui kegiatan ini, sekolah ingin menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan alam. Siswa juga belajar menjaga keseimbangan alam. Apalagi lokasi sekolah juga diampit hutan KPH Telawa.
“Siswa juga antusias sekali. Merek memilih sendiri tanamannya dan ternyata ini pertama kali mereka lakukan. Respon dari stake holder seperti Perhutani juga baik karena mau menyediakan lahan tanam dan fungsi hutan tetap terjaga. Mereka juga senang ada generani muda yang peduli lingkungan,” katanya.
Siswi kelas I MI, Atifah mengaku senang mendapat bibit pohon alpukat. Dia berencana menanam di kebun rumahnya. “Dihari gerakan menanam sejuta pohon ini, saya dapat pohon alpukat. Nanti saya tanam dan saya rawat biar cepat besar,” katanya.