MUSIM KEMARAU 2018: Kebutuhan Air Bersih Wilayah Musuk dan Boyolali Kota Tercukupi dari Embung

Kapasitas embung Musuk, Boyolali, mencukupi kebutuhan air bersih untuk warga dua bulan ke depan. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Tanda-tanda musim kemarau sudah mulai terasa. Namun, kebutuhan air bersih di wilayah Boyolali, khususnya Kecamatan Musuk dan Boyolali Kota, tercukupi dari embung Musuk. Bahkan, air embung tersebut mampu mencukupi hingga dua bulan ke depan.

Dirut Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali, Cahyo Sumarso menjelaskan, dalam kondisi penuh, debit air di embung tersebut mencapai 100.000 m3. Selain air hujan yang masuk langsung ke dalam embung, air juga masuk dari Sungai Kintel. Debit air yang masuk bertambah karena turun hujan beberapa waktu lalu.

Jikapun air embung tidak mencukupi, pihaknya siap mengoperasikan pompa air untuk menyedot air dari sumur dalam milik PUDAM. “Tetapi pengoperasiannya hanya dilakukan jika kondisi mendesak. Dalam kondisi normal, kami optimis pasokan air embung masih cukup,” terangnya Senin 2 Juni 2018.

Terkait kondisi air yang dialirkan kepada pelanggan, Cahyo mengaku tidak masalah. Pasalnya, sebelum dialirkan kepada para pelanggan, air diolah di unit pengolahan air di Tampir. Lokasinya tak jauh di sebelah timur embung.

Ditambahkan, pihaknya tidak akan menghabiskan seluruh air di dalam embung. Air akan disisakan sebagian untuk pemeliharaan embung. Sebab jika air dikuras habis, maka dasar dan dinding embung berpotensi rusak.

Sejak awal, embung didesain terdiri dari dua buah embung yang saling berhubungan. Air dari Kali Kintel masuk ke dalam embung di sisi barat, sekaligus untuk mengurangi sedimentasi. Selanjutnya, air yang lebih bersih dialirkan ke dalam embung di sisi timur. Kalaupun ada sedimentasi di bagian embung sisi timur, bisa dibuang dengan cara digelontor air pada awal musim hujan.

“Itupun air masih diolah di unit pengolahan air di Tampir, baru kemudian air dialirkan kepada para pelanggan,” papar dia.

Air embung Musuk digunakan untuk melayani 4.000 pelanggan di wilayah Kecamatan Musuk dan Kecamatan Boyolali Kota. Bahkan, kini jumlah pelanggan terus bertambah seiring mulai beroperasinya embung Musuk 2 yang letaknya di sisi selatan embung Musuk saat ini.