FOKUS JATENG – NASIONAL – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berhasil mendeteksi siklon tropis tepat pada Senin 27 November 2017 pukul 19.00 WIB. Siklon tropis ini tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa dengan nama ”CEMPAKA”.
Adanya siklon tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah selatan Jawa Tengah, mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya. Dampak yang ditimbulkan adanya siklon tropis Cempaka berupa potensi hujan lebat di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
”Potensi angin kencang di hingga 30 knot. Meliputi wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian Utara, Perairan Utara Jawa Timur hingga Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian Selatan dan Perairan Selatan Bali hingga Pulau Sumba,” terang Deputi Bidang Meteorologi BMKG
Drs. R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc, sesuai rilis yang dikeluarkan di Jakarta Senin 27 November 2017.
Dampak dari siklon tropis ini berpotensi gelombang tinggi 2,5 meter hingga 6 meter. Ini bisa terjadi di Perairan Selatan Jawa Timur, Laut Jawa Bagian Timur, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah.
Diperkirakan Siklon Tropis Cempaka masih akan bertahan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin. ”Terutama aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang,” ujarnya.
Dengan kondisi gelombang laut yang cukup tinggi masyarakat dan kapal-kapal yang melintas diimbau untuk tetap waspada dan siaga. Terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa. Selain itu diimbau untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di Perairan selatan Jawa Tengah dan DIY.