Fokus Jateng- KLATEN,- BPJS Kesehatan Cabang Boyolali terus menggalakan sosialisasi program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (Pesiar) di wilayah kerjanya. Setelah sebelumnya di Boyolali, kini di laksanakan di Klaten yang diikuti tiga desa yang menjadi pilot project dari program tersebut. Meliputi Desa Sorogaten, Kecamatan Tulung, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara dan Desa Ngemplakseneng, Kecamatan Manisrenggo. Peserta yang hadir adalah para camat, kepala desa hingga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten, pada Selasa 21 Mei 2024.
Materi disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Deddy Febrianto. Bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten Jaka Purwanto.
Jaka menjelaskan, bahwa pemerintah memiliki kepedulian terkait kesehatan masyarakat. Hal itu ditunjukan dengan kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Adanya program JKN itu membuat warga Klaten tidak perlu khawatir lagi ketika tiba-tiba sakit dan diharuskan menjalani perawatan. Dikarenakan ketika sudah menjadi peserta JKN akan mendapatkan akses pelayanan kesehatan terbaik tanpa harus mengeluarkan biaya. Dengan itu masyarakat harus menyiapkan jauh-jauh hari kepesertaannya dalam Program JKN ini, karena setiap orang mempunyai resiko untuk sakit.
“Untuk kepesertaan JKN di Klaten sudah mencapai 98,83 persen dari jumlah penduduk sekira 1,3 juta jiwa. Artinya masih ada 1,17 persen yang belum menjadi peserta JKN atau sekira 13 ribu jiwa,” jelas Jaka.
Lebih lanjut, untuk memastikan kepesertaan JKN perlu dilakukan penyisiran. Salah satunya melalui pembentukan Agen Pesiar di Klaten. Hal itu juga sebagai tindaklanjut dari penandatanganan perjanjian Kerjasama dengan tiga kepala desa yang desanya menjadi pilot project.
“Pemerintah harus menelusuri 1,17 persen (yang belum menjadi peserta JKN) di Klaten. Maka itu perlu disisir. Termasuk melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjadi peserta JKN yang dikelola BPJS,” ujar Jaka.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali Deddy Febrianto mengapresiasi atas capaian cakupan peserta JKN di Klaten yakni 98,83 persen dengan berbagai jenis kepesertaan. Terlebih lagi sudah sesuai target dari pemerintah yakni 98 persen.
“Untuk cakupan peserta JKN di Klaten yang sudah 98,83 persen ini sebanyak 1.276.079 jiwa. Sedangkan untuk jenis kepesertaan paling banyak yakni Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN,” jelas Deddy.
Deddy menjelaskan, program Pesiar merupakan suatu kegiatan social marketing terencana dalam rangkat rekrutmen peserta. Termasuk meningkatkan keaktifkan peserta JKN yang dilakukan pihak ketiga. ditugaskan atas rekomendasi perangkat daerah terkait.
Ada pun tujuan dari program Pesiar yakni memetakan masyarakat desa yang belum terlindungi JKN. Begitu juga menyisir masyarakat rentan (masyarakat miskin, korban PHK maupun masyarakat stunting). Termasuk menyisir masyarakat pekerja sektor formal yang belum didaftarkan pemberi kerja ke program JKN.
“Lewat program Pesiar ini juga bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan advokasi masyarakat desa terkait kepersetaan JKN. Memastikan masyarakat desa non JKN menjadi peserta JKN agar tercipta desa universal health coverage (UHC) serta desa sehat sejahtera,” ujar Deddy.
Melalui program Pesiar itu, menjadikan tersedianya pendataan peserta JKN dan non JKN di setiap desa di Klaten. Termasuk mampu meningkatkan pemahaman tentang program JKN. Hingga mampu meningkatkan engangement peserta JKN.
Deddy mengungkapkan, melalui program Pesiar itu bisa terciptanya kemitraan antara BPJS Kesehatan, Pemkab Klaten dan perangkat desa sebagai unit terkecil pemerintahan.
“Terbentuknya sinergitas dalam mendukung program pemerintah terkait kesejahteraan. Begitu juga meningkatnya kepatuhan pemberi kerja.” (ist/”*)