Seorang Warga Boyolali Meninggal Akibat Leptospirosis, Begini Kronologinya

Fokus Jateng- BOYOLALI, -Seorang warga Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah meninggal dunia akibat penyakit leptospirosis atau zoonosis pada Rabu 20 Maret lalu. Dinas Kesehatan Boyolali langsung melakukan penyelidikan. Penyakit leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri urine tikus.

Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, mengatakan warga tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (21 Maret) dini hari. Hasil PE, diketahui gejala yang muncul sudah dirasakan pasien sejak 11 hari sebelumnya. Bahkan, pasien telah berganti-ganti dokter.

“Jadi mulai 10 Maret itu, pasien mengalami demam, pusing dan diare. Kemudian dibelikan obat apotek. Korban sempat sembuh,” kata Puji, Minggu 24 Maret 2024.

 

Menurut dia, setelah sembuh setiap hari dia bekerja dan beraktivitas di sawah. Tertularnya mungkin dari sawah. Namun, gejala kembali dirasakan korban pada 15 Maret. Pasien merasakan sakit lagi. Korban mengeluhkan seluruh badannya sakit dan paling parah pada bagian pinggan. Hanya saja, dia baru memeriksakan diri empat hari setelahnya, yakni pada 19 Maret.

“Dia periksa ke dokter pertama dengan keluhan mual, muntah dan sesak nafas. Lalu KS di bawa ke Puskesmas Gondangrejo, Kabupaten Karangannyar, karena ruangan penuh pasien disuruh kembali besuk paginya,” ujarnya.

Keesokannya, kondisi kesehatannya semakin menurun, sehingga dipanggilkan dokter dari Klinik Haidar. Tak ingin ambil risiko, dokter tersebut menyarankan agar KS segera dirujuk ke Rumah Sakit.

“Saat itu pasien langsung dibawa ke RS Fatmawati Surakarta. Namun, pada 21 Maret pukul 02.11, pasien dinyatakan meninggal dunia. Memang gejalanya dan hasil laborat, korban meninggal karena leptospirosis,” jelasnya. (**)