Fokus Jateng – BOYOLALI, – Harga beras di Boyolali makin mahal, saat ini di pasar tradisional harga beras sudah mencapai Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu perkilogramnya.
“Kenaikan yang benar-benar tajam ya dua bulan ini, terus langsung meroket. Setiap hari itu ganti terus harganya. Dulu paling murah beras 5 kilogram itu Rp 55 ribu, sekarang jadi Rp 78 ribu, itu paling rendah dan paling murah. Sekarang paling bagus Rp 88 ribu per 5 kilogram, maksimal Rp 17 ribu perkilogram,” kata Heni Nila Sari (47) pedagang sembako di Pasar Boyolali Kota, Senin 19 Februari 2024.
Menurutnya, kenaikan harga beras dirasakan sejak dua bulan terakhir, kondisi ini membuat banyak pembeli protes. Imbasnya, daya beli pun menurun. Jika awalnya mampu membeli satu sak ukuran 25 kilogram, kini hanya mampu mengecer kemasan 3- 5 kilogram.
“Belakangan ini, malah pembeli cenderung memburu beras dengan harga termurah. Terus, stoknya ya menurun. Saya kulakan juga sedikit-sedikit saja, karena takut nanti harganya tiba-tiba turun,” imbuhnya.
Ia menambahkan, beberapa pedagang juga tak lagi menjual beras kualitas tinggi yang mahal. Apalagi, kualitas beras baik rendah maupun baik cenderung sama.
“Ya kalau dulu kan, beras paling Rp 9- Rp 11 ribu per kilogram kualitas sedang, yang kalitas tinggi paling Rp 13 ribu. Lha sekarang, sedang dan ringgi selisih ya gak jauh,” ungkapnya.
Pedagang beras di Pasar Kebon Agung, Kecamatan Ngemplak, Ryan, mengatakan harga beras milai nail signifikan sejak Januari. Kenaikan harga beras bertahap dari Rp 500 sampai Rp 1 ribu perkilogramnya.
“Saat ini jadi saja jual yang paling murah itu Rp 16 ribu yang mahal Rp 17 ribu. Rentangnya ya Rp 16 ribu, Rp 16,5 ribu dan Rp 17 ribu. Ya karena dampak Elnino itu banyak yang gagal panen terus petani juga ngeluh harga pupuk tinggi jadikan harus dijual tinggi juga dari petani,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Darmadi, mengatakan stok beras sebenarnya aman. Hanya saja, petani belum panen dan kebutuhan meningkat karena musim hajatan.
“Kami himbau kepada manyakat untuk pembelian secukupnya saja. Jangan borong, karena stok beras masih aman,” pungkasnya. (**)