Fokus Jateng – BOYOLALI, -Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali, Jawa Tengah mencatat nilai investasi yang masuk ke daerah setempat pada 2023 mencapai Rp 1,9 triliun, melampoi target yang ditetapkan yakni Rp 1,7 triliun.
“Secara realisasi investasi ini kami ambil datanya dari Lembaga Pengembangan dan Konsultasi Nasional (LPKN) dan Online Single Submission (OSS). Paling banyak dari sektor industri,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali, Purnawan Raharjo, Selasa 30 Januari 2023.
Menurut Purnawan, investasi terbesar berasal dari sektor industri dan usaha kecil menengah (UKM) yang terus tumbuh. Penyumbang lainnya, juga berasal dari industri menengah alias UMK dengan modal usaha di bawah Rp 5 miliar. Seperti UMK konveksi rumahan, makanan dan lainnya.
Kemudian diikuti potensi pertumbuhan industri besar yang merambah Boyolali Utara. Seperti di Kecamatan Sambi hingga Klego. Pertumbuhan perekonomian masyarakat jadi ikut terdongkrak.
“Wilayah utara itu, investasi akan tertarik ke sana. Mengikuti ketersediaan tenaga kerjanya, peluang investasinya. Ini banyak Calon investor sektor industri yang mau berinvestasi di Boyolali Utara,” ujarnya.
Pontensi-potensi itu akan menjadi sumber investasi bagi Boyolali tahun ini. Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, tahun ini nilai investasi di Kota Susu ditargetkan nail Rp 1.830 triliun. Purnawan meyakini, target tersebut bisa terealisasi.
“Investasi Boyolali sempat melonjak tajam pada 2022. Karena ada investasi proyek strategis negara (PSN) Jalan Tol Solo-Jogja yang nilainya triliuan.” (**)