FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kebakaran Gunung Merbabu sudah padam sejak akhir Oktober lalu, namun dampaknya masih cukup dirasakan warga sekitar. Pascakebakaran hutan Merbabu, warga Desa Jlaren, Kecamatan Gladagsari sejak dua pekan ini mengalami krisis air bersih. Dampak kebakaran itu menghanguskan tiga kilometer pipa air. Menyisakan dua kilometer pipa yang selamat karena dipendam di tanah. Warga masih mengharapkan bantuan instalasi pipa air.
“Kalau dulu air memang melimpah. Sekarang sulit. Untuk pipa dari gunung Merbabu baru mulai dikerjakan,” ungkap Ketua RT 7 Rw 1, Dusun Mongkrong Desa Jlarem, Warno, Selasa 14 November 2023.
Djelaskan ada 52 kepala keluarga (KK) dengan total 162 jiwa yang terdampak kekurangan air bersih. Sejak dua pekan terakhir, warga hanya bisa mengandalkan bantuan air. Hanya saja, bantuan air tidak setiap hari ada. Ketika sepi bantuan, warga harus iuran untuk mengambil ke daerah bawah.
“ Ya, kami terpaksa mengangkut air dari daerah Tengaran, Senjoyo Salatiga. Kami bawa toren seribu liter. Masalahnya juga untuk MCK,” imbuhnya.
Untuk mendapatkan air warga menerapkan iuran, seperti membayarkan kas senilai Rp 15 ribu dan uang transportasi Rp 25 ribu per toren. Kemudian, air toren akan dinaikan ke bak penampungan di atas dusun. Bak penampungan itu mampu menampung sampai empat ribu liter air. Sehingga, untuk memenuhi bak penampungan, warga akan mengangsu sampai empat kali.
“Itu nanti bisa untuk 52 KK mesti cuma bisa sehari. Paling ndak ya, warga iuran untuk keluar uang Rp 160 ribu per harinya buat memenuhi kebutuhan air,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pemerintah Kecamatan Gladagsari Nomor 430/1562/6.20/2023 tanggal 1 November 2023, terkait Laporan kejadian kebakaran, pada Senin, 6 November 2023 DPU PR Kabupaten Boyolali telah melakukan survei dampak kebakaran hutan di Kawasan Gunung Merbabu.
Berdasarkan survey, ditemukan pipa terbakar adalah sepanjang 22.298 meter, pada empat jalur pipa air bersih yakni Dukuh Mongkrong 5.950 meter, Dukuh Grogolan 4.281 meter, Dukuh Tegalrejo 5.472 meter, Dukuh Ngaglik 6.595 meter.
Berdasarkan kondisi tersebut, penggantian pipa air bersih untuk mencukupi kebutuhan air bersih yang terdampak, DPUPR telah merekomendasikan pipa dengan ketahanan yang lebih kuat dari sebelumnya terhadap bahaya kebakaran hutan, dan akan direalisasikan melalui Belanja Tak Terduga yang saat ini tahapannya sedang dilakukan reviu oleh Inspektorat Daerah. Besar belanja yang diajukan Rp.576.380.000,00 dengan rincian pengadaan Pipa HDPE 1″ SDR 11 PN 16, 230 roll, Joint / aksesoris, 230 unit dan jembatan Sling 4 lokasi sebanyak 8 unit utk pondasi tiang penyangga seling. (**)