Kekeringan Meluas, Anggaran Menipis

BPBD Boyolali: droping air bersih di Dukuh Wonosari, Rt 02,03/ Rw 01, Desa Kedungrejo, Kecamatan Kemusu, Boyolali. (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengajukan tambahan dana untuk alokasi dropping air senilai Rp 77 juta untuk 100 tangki air.

Sejauh ini, sesuai SK Bupati hanya enam kecamatan yang masuk darurat kekeringan. Yakni, Kecamatan Kemusu, Wonosegoro, Wonosamudro, Juwangi, Musuk dan Tamansari. Namun belakangan, kekeringan meluas ke Kecamatan Selo, Cepogo dan Klego.
“Ternyata dampak kekeringan ini agak sedikit meluas. Ke Kecamatan Selo tepatnya di Desa Senden, data kami juga di Kecamatan Cepogo sudah mulai terdampak,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Boyolali, Suratno. Selasa 5 September 2023.
Berkait hal tersebut, BPBD akan kembali mengusulkan perubahan SK Bupati tentang siaga bencana kekeringan. Agar masyarakat terdampak kekeringan di luar wilayah yang sebelumnya ditetapkan bisa mendapat bantuan air bersih. Dampak kekeringan diprediksi akan terus meluas. Sesuai informasi BMKG, dampak El-Nino menyebabkan kekeringan diprediksi sampai awal tahun.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman menambahkan, permintaan bantuan air terus berdatangan. Terutama dari daerah Boyolali Utara. Dampak kekeringan juga meluas dan menjadi yang terburuk selama beberapa tahun terakhir. Bahkan meluas ke desa-desa yang tahun sebelumnya tak terdampak.

“Saat ini meluas ke Kecamatan Selo, Cepogo ada beberapa RT dan terbaru dari Klego meskipun secara resmi suratnya belum sampai ke kita. Sedangkan dropping air, sampai Senin kemarin sudah 189 tangki,” katanya.
Sesuai SK Bupati, anggaran dana bencana kekeringan tahun ini hanya 180 tangki. Sehingga dropping air telah melebihi alokasi persediaan air bersih. Namun permintaan masih tinggi.
“Persediaan sampai hari ini kurang lebih 100 tangki itu dari APBD dan TJSL. Dan anggaran perubahan kami mengajukan tambahan lagi. Dari awal kita anggarkan memang 180 tangki, ternyata sudah sampai hari ini 189. Perkiraan dampak El Nino itu (Kemarau) panjang sampai akhir tahun itu bisa sampai akhir Februari, dan kami mengajukan anggaran perubahan sekitar Rp 77 juta,” imbuhnya. (**)