FOKUS JATENG-BOYOLALI-Melambungnya harga telur ayam saat ini akibat tingginya biaya produksi ayam petelur. Harga bibit ayam, baik day old chicken (DOC) maupun pullet terus naik. Bahkan tembus Rp 13 -Rp 14 ribu/ ekor ayam DOC dan Rp 56 – Rp 89 ribu/ekor ayam pullet.
Menurut sejumlah peternak ayam,harga pakan ayam terus naik. Bahkan hingga empat kali lipat. Harga pakan ayam tembus Rp 7.600 / kilogram. Sedangakan seribu ayam memerlukan pakan hingga 125 – 130 kilogram/hari. Padahal dia memiliki sembilan ribu ekor ayam.
“Itu baru pakannya saja, Rp 7.600 dikali kebutuhan untuk sembilan ribu ekor ayam. Jadi perhari butuhnya 1.170 kilogram dikali harga pakannya. Ya sehari harus keluar biaya Rp 8,89 juta. Itu baru pakannya, belum obatnya, air, tenaga, listrik dan lainnya,”kata Peternak asal Desa Jelok, Cepogo, Eko Yulianto, Jumat 28 Juli 2023.
Tidak hanya itu, harga bibit ayam terus naik. Harga ayam DOC naik dari Rp 8 ribu /ekor menjadi Rp 14 ribu/ ekor. Belum lagi, ketika membeli ayam DOC, dia harus merogoh cuan untuk pembesaran. Karena ayam DOC perlu perlakuan khusus agar tidak stres. Kemudian perlu penghangat agar ayam tidak mati kedinginan. Sedangkan harga ayam pullet dihitung perminggu. Harganya naik, dari Rp 4.700/ minggu/ ekor menjadi Rp 5.600 /minggu / ekor. Padahal, ayam pullet yang dibeli biasanya berumur 10-16 minggu. Sehingga harga perekor untuk umur 10 minggu mencapai Rp 56 ribu/ekor. Sedangkan umur 16 minggu menyentuh Rp 89,6 ribu /ekor.
“Tiap isi kandang, minimal seribu ekor ayam pullet umur 13 minggu. Jadi tiap isi harus keluar uang Rp 72,8 juta. Umur 13 minggu itu masih lama bertelurnya. Habis itu masih nombok pakan dulu sampai bisa produksi. Padahal harga telur di kandang mulai turun. Dari Rp 28 – Rp 30 ribu/kilogram jelang Suro lalu. Kemudian per Kamis turun menjadi Rp 27 – Rp 27,5 ribu/ kilogram.”
Ketua Paguyuban Peterlur Boyolali Bersatu, drh. Krishandrika Immanuel Raharjo menambahkan hampir semua komponen produksi ayam petelur naik. Mulai dari harga pakan, bibit, obat, biosecurity, karyawan hingga transportasi.
“Jadi jangan paksa kami untuk menurunkan harga telur,” katanya. (**)