BPBD Boyolali Mulai Dropping Air Bersih ke Daerah Rawan Kekeringan

BPBD Boyolali: droping air bersih di Dukuh Wonosari, Rt 02,03/ Rw 01, Desa Kedungrejo, Kecamatan Kemusu, Boyolali. (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali mulai menyalurkan air bersih kesejumlah desa yang mengalami kelangkaan air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali memprediksi kemarau panjang tahun ini. Sehingga pemkab menyiapkan 180 tangki air bersih untuk disalurkan.
“Kami menyalurkan 20 ribu liter air di dua desa di Kemusu yang terdampak kekeringan, dropping air ini perdana dilakukan pasca digedok SK Bupati terkait darurat kekeringan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman, Senin 17 Juli 2023.
Suparman, mengatakan baru satu kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih. Pihaknya mendropping empat tangki di Desa Kedungrejo dan Randu, Kemusu.
“Totalnya ya, kalau satu tangki 5 ribu liter, totalnya 4 sekitar 20 ribu liter. Tapi kemarin dropping air juga di Kemusu tapi dalam rangka permintaan dari Polres Boyolali. Kami hanya memfasilitasi untuk armadanya saja, hanya dua tangki yang kemarin.”
Dikelaskan, ropping air bersih yang dibagikan berdasarkan permintaan masyarakat. Begitu ada permintaan, BPBD akan mengirimkan 24 jam. Selain itu, ada enam kecamatan yang masih masuk daerah rawan kekeringan. Yakni, Wonosegoro, Wonosamudro, Kemusu, Juwangi, Tamansari dan Musuk.
“Untuk sementara perhitungan sebanyak 180 tangki air bersih. Kami siap (Permintaan) 24 jam. Perkiraan kemarau tahun ini panjang, karena ada el nino kan, lha prediksinya panjang. Hanya saja di SK Bupati sampai Oktober,” jelasnya.
Kendati demikian, jika pasca Oktober masih ada daerah yang mengalami kekeringan dan mengajukan bantuan. Maka BPBD siap mengirimkan bantuan air.
“Jadi nanti tetap akan dikoordinir satu pintu dari BPBD. Dari TJSL, Perumda air minum maupun relawan. Karena nanti, kami juga tetap laporan ke BPBD Provinsi setiap saat pendistribusian air ini. Selain itu, yang memetakan (daerah rawan kekeringan,red) dari BPBD. Sehingga diharapkan bantuan bisa tepat sasaran dan tidak menumpuk di satu lokasi saja,” jelasnya. (**)