FOKUS JATENG -SOLO– Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Mimbar Gagasan Edisi ke-2 tahun 2023,secara daring melalui Zoom Cloud Meeting dan Kanal Youtube UNS, Selasa 30 Mei lalu. Mengusung tema “Pendidikan Karakter: Menyongsong Indonesia Emas 2045”, Mimbar Gagasan Dewan Profesor UNS edisi kali ini bertujuan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
DP UNS Surakarta menghadirkan tiga guru besar untuk mendiskusikan topik pendidikan karakter. Mereka adalah Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan; Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi., dan Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si., yang merupakan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.
Ketua DP UNS Surakarta, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa Mimbar Gagasan merupakan kegiatan ilmiah sebagai wujud nyata DP UNS yang menjadi salah satu organ di UNS. Tema pendidikan karakter dalam Mimbar Gagasan dinilai penting sebagai pokok kemajuan sebuah negara.
“Pendidikan karakter akan sangat bermakna kalau mulai ditanamkan dari (jenjang) pendidikan paling awal,” tutur Prof. Suranto.
Sejalan dengan hal itu, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., mendukung adanya kegiatan Mimbar Gagasan oleh DP UNS. Rektor UNS mengapresiasi Dewan Profesor (DP) UNS yang selalu menyelenggarakan kegiatan guna memberi pencerahan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di lingkungan UNS.
Menurut Prof. Jamal, penguatan pendidikan karakter menjadi bekal utama yang harus diajarkan pada generasi masa depan Indonesia. Kualitas SDM menjadi faktor utama dan penentu dalam kemajuan sebuah bangsa. SDM berkarakter positif akan merefleksikan kualitas karakter bangsa yang baik.
“Tujuan pendidikan bukan hanya sekadar untuk mencerdaskan anak bangsa. Tetapi juga membuat mereka berkarakter dan dapat menjalankan nilai-nilai yang baik yang ada di dalam Pancasila,” ujar Prof. Jamal.
Memasuki sesi pemaparan, Prof. Dr. Suciati, M.Pd., bertindak sebagai moderator Mimbar Gagasan Edisi ke-2 tahun 2023. Pemaparan pertama oleh Prof. Nunuk dimana beliau menyampaikan materi “Pendidikan Karakter melalui Kurikulum Merdeka Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Secara garis besar, Prof. Nunuk menyampaikan perlunya upaya-upaya untuk membuat transformasi dan inovasi, yaitu sebuah program Profil Pelajar Pancasila. Inovasi yang dilakukan perlu untuk masuk ke dalam beberapa ranah. Prof. Nunuk membagi ketiga ranah tersebut, yakni ranah kurikulum, ranah pedagogi, dan ranah asesmen.
Pemaparan kedua disampaikan oleh Prof. Munawir yang menjelaskan terkait dengan topik “Pendidikan karakter dan Indikator Kualitas Pendidikan pada visi Indonesia Emas 2045”. Menurut Prof. Munawir, banyaknya krisis karakter yang terjadi di masyarakat perlu dibenahi melalui pendidikan karakter. Pertama, perlu adanya regulasi yang kuat sebagai pedoman tentang nilai-nilai karakter yang sifatnya masih global menjadi indikator yang bermuatan pendidikan. Kedua, perlu indeks pendidikan karakter di seluruh tingkat satuan pendidikan. Ketiga, perlu adanya asesmen di sekolah yang lebih detail mengenai pengukuran karakter tertentu.
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Prof. Sajidan. Materi yang beliau sampaikan berjudul “Mewujudkan generasi Unggul dan Utuh melalui Pendidikan Karakter”. Pendidikan karakter menurut Prof. Sajidan perlu diterapkan hingga ke level perguruan tinggi. Pembentukan karakter di perguruan tinggi menurut beliau dapat dilakukan seperti melalui sekolah kepemimpinan dan MBKM. (ist)