Indrokilo, Terima Penghargaan Kebun Raya Terbaik Nasional

FOKUS JATENG – BOYOLALI- Kebun Raya Indrokilo Boyolali, mendapatkan penghargaan terbaik pertama dalam pembangunan dan pengelolaan kebun raya di Indonesia, yang diberikan Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Prof Dr (HC) Hj Megawati Sukarnoputri, pada rangkaian acara Temu Pengelola Kebun Raya Indonesia, BRIDA dan Alumni Kalpataru.

Acara yang diselenggarakan BRIN di Kebun Raya Bogor, 17 Mei 2023. ibu Mega didampingi oleh Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko.

Penghargaan diterima oleh sekretaris DLH Boyolali selaku Pengelola KRIB dilanjutkan sharing session yang menjelaskan perjalanan KRIB diinisiasi, dibangun, dan menjalankan fungsinya sampai tatakelola seperti sekarang ini.

“Ada 47 Kebun Raya binaan BRIN, dan kita nomor satu. Sebenarnya, kalau ditanya soal usia dan konservasinya, tentu kita jauh. KRIB baru berusia tujuh tahun, tanaman-tanaman besar yang ada di sana juga bukan tanaman koleksi yang sudah ada sejak sebelum dibangun. Tapi, yang membuat kita mendapat yang terbaik karena konsep konservasi KRIB dengan percampuran budaya,” ungkap Sekretaris DLH Boyolali Suraji, Jumat 19 Mei 2023 siang.

Dijelaskan, KRIB diinisiasi semasa Bupati Seno Samodro ini memiliki gagasan cerdas dengan menyatukan fungsi Konservasi, Budaya dan Garden Park dan memiliki 7 icon menarik yakni gerbang pasingsingan, monumen Sosro Birowo, Taman Paku, Labirin, Air terjun Niagara, ecological house, dan fitur lukisan kolam pada bahtera Nuh.

“Jadi modelnya dengan penamaan-penamaan seperti itu. Sehingga penamaan dengan menggabungkan budaya tadi, dengan karakteristik dari wayang dan tokoh-tokoh Pandawa dan keluarganya. Lalu yang kedua yang menarik di kita itu yang bangunan-bangunan ikonik. Yang paling banyak dikunjingi Bahtera Nabi Nuh, Area kehormatan yang paling banyak dikunjungi. Termasuk Gerbang Pasingsingan, itu ceritanya Mahesa Jenar. Nah itu ceritanya yang bagi BRIN menarik itu,” katanya.

Master plane pendirian KRIB juga bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). KRIB menjalankan tiap rancangan tersebut dengan baik, bahkan mentaati hampir 100 persen. Baik pengembangan fisik, non fisik, hingga sumber daya manusia (SDM). Selain itu, pemda memberikan dukungan besar dalam pengembangan KRIB sejak 2016 silam hingga 2023.

“Dari awal membangun sampai sekarang, sudah habis Rp 41,5 miliar. Itu dari tahun 2016 – 2023 dan saat ini ada sembilan tema yang sudah dibangun, tinggal melengkapi saja. ” (**)