Operasional Jalan Tol Jogjakarta-Solo Hanya Untuk Kendaraan Golongan I Non Bus

Operasional jalan tol hanya diperuntukan kendaraan golongan I non bus. Diprediksi, limpahan kendaraan yang mengakses tol Jogja Solo cukup banyak. (doc/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Operasional Jalan Tol Jogjakarta-Solo akan segera difungsikan pada 15 April mendatang. Namun hanya diperuntukan kendaraan golongan I non bus.
Menurut Pimpinan Proyek Seksi I Jalan Tol Jogjakarta-Solo, M. Ahdal Masruhin, fungsional tol sepanjang 6 kilometer, sudah bisa digunakan hingga STA 6. Yakni dari entrance Kartasura sampai Sawit. Kondisi jalan dengan kondisi rigid pavement atau jalan cor beton sepanjang 3,5 kilometer dan lean concrete (LC) sekira 2,5 kilometer.
“Rencana penggunaannya (Jalan tol Jogja-Solo) sudah disepakati dari Dishub dan Kepolisian Boyolali, Sukoharjo dan sekitar rencana fungsional dari 15 April sampai 1 Mei. Kemudian pada 14 besok akan kita ujicobakan dulu kembali, akan seperti apa nantinya. Jam operasionalnya sudah disepakati dari pukul 06.00 sampai 17.00,” katanya. Rabu 12 April 2023.
Dijelaskan, alternatif penggunaan jalan hingga STA 7 wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, sebagai antisipasi jika ada kemacetan jalan. Namun, yang pasti fungsional dari STA 1 – STA 6. “Baru ketika terjadi kepadatan kendaraan di exit tol Sawit, sebagian kendaraan akan dibuang ke exit tol Tegalgondo. Sedangkan saat ini, kondisi STA 7 belum dicor beton dan masih proses pengerjaan. Sedangkan pihak kepolisian akan mengkomando pengaturan jalan dan fungsional tol.”
Untuk pengakses tol, lanjut Ahdal, sejauh ini belum bisa diprediksi. Kendati demikian hasil rapat dengan Jasa Marga Solo-Ngawi (JSN), menyebut ada 46 persen kendaraan keluar di exit tol Colomadu, Karangnyar dan menuju arah Klaten. Sehingga dalam pembukaan fungsional ini nantinya akan dilakulan counting atau perhitungan jumlah kendaraan yang masuk tol. Perkiraan limpahan 46 persen kedaraan tersebut diambil dari data pengelola tol sekitar. Hanya saja, belum bisa dipastikan apakah seluruh kendaraan akan mengakses tol Jogja-Solo.
“Kendaraan yang kita izinkan masuk hanya golongan satu non bus. Jadi semua roda empat boleh masuk kecuali bus dan truck boks. Karena kami akan memasang semacam portal di Sawit dan Ngasem dengan ukuran sekitar 4,5 meteran, khusus golongan satu saja. Diberlakukan pembatasan kecepatan 40 kilometer per jam,” katanya.
Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M. Herdi Peatama, mengatakan antisipasi penumpukan kendaraan di exit tol Sawit. Nantinya, dari exit tol Kateguhan, Sawit sampai perempetan Sanggung akan diberlakukan one way. Yakni, hanya diperuntukan kendaraan dari barat ke timur. Begitupula saat arus balik, akan diterapkan one way dari perempatan Sanggung sampai entrance tol Sawit. Selain itu hasil rapat evaluasi dan rapat bersama dengan instansi terkait fungsional Tol Jogja-Solo, ada beberapa perubahan diantaranya akan dibuat jalur emergency.
“Ketika masyarakat pengguna tol terjadi trouble, seperti kehabisan bensin, atau mesin rusak. Maka dibutuhkanlah jalur emergency itu. Di mana nanti tim emergency akan bisa mengevakuasi, bergerak cepat dan mobile dengan leluasa. Nanti akan diberikan di bahu jalan dan dibatasi oleh tolo-tolo.” (**)