Dampak Larangan Bukber, Reservasi Pada Hotel Anjlok

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu mengeluarkan keputusan melalui surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 terkait arahan penyelenggaraan buka puasa bersama (Bukber) tahun ini.

Jokowi melarang Menteri, Kapolri, Jaksa Agung, Panglima TNI dan kepala badan lembaga di Indonesia untuk menggelar buka puasa bersama. Sedangkan imbauan dikeluarkan untuk para ASN agar tidak berebihan dalam menggelar kegiatan buka puasa.

Untuk masyarakat umum, Jokowi tak mengeluarkan imbauan ataupun larangan untuk bukber. Kendati demikian larangan bukber tersebut memberikan efek domino utamanya pada usaha perhotelan. Karena hampir 50 persen reservasi bukber yang telah masuk sejak awal Maret dibatalkan. Tak hanya itu, untuk bukber harian on the spot juga berkurang 50 persen.

“Begitu ada pemberitahuan seperti itu, itu efeknya sampai 50 persen yang membatalkan reservasi. Mungkin kalau sekarang ada verifikasi bahwa ini (Larangan,red) hanya untuk pejabat (Lingkungan pemerintahan,red). Tapi, yah, pembatalannya sudah terjadi. Bagi kami ini sangat berpengaruh dan pengaruhnya negatif. Ini kan menimbulkan ketakutan ke bawahnya,” kata General Manager Maxone Lojikridanggo Hotel Boyolali, Dodi Priyonardo, Minggu 2 April 2023.

Sebelumnya, dia sempat menduga tahun ini bakal lebih longgar, seperti sebelum masa pandemi. Namun, nyatanya, sejak awal puasa hingga mendekati pertengahan ini, bisnis kuliner perhotelan malah lesu. Dia menargetkan ada 50 reservasi bukber perharinya. Imbas pelarangan tersebut paling babter hanya mencapai 25 reservasi bukber. Angka ini lebih rendah dibandingkam tahun lalu, dimana reservasi booking bukber mencapai 40-an perharinya. Sehingga dia berharap tahun ini bisa mencapai 50-60 reservasi.

“Kita sediakan 50 reservasi bukber. Tapi pol hanya 25 aja. Padahal ada dua tempat, satu di lantai 1 dan diatas. Dengan total kapasitas 150 orang. Jadi hanya paling 15 persen dari total kapasitas. Karena 50 hanya 25 yang terisi. Salah satunya ya karena takut. Sedianya banyak juga coorporate yang mengundang dari goverment-nya. Jadi ya mereka membatalkan. Yaudah mereka gak jadi bukber kan,” jelasnya.

Untuk reservasi kamar justru stabil. Dijelaskan, Boyolali menjadi kota transit. Seperti tujuannya di luar daerah namun, menginap di Boyolali. Biasanya, diawal Ramadhan okupansi hotel akan turun dan reservasi bukbernya ramai. Tapi, tahun ini justru terbalik. Karena perjalanan lebih dilonggarkan. Maxone Loji Kridanggo sendiri memiliki 65 kamar. Hampir 25 persen terisi setiap hari. (**)