BOYOLALI-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali menggelar Apresiasi Insan Pemberdayaan Desa Tahun 2022, Rabu 28 Desember 2022. Acara yang digelar di Ruang Merbabu Gedung Putih Kantor Bupati Boyolali ini menyerahkan penghargaan beberapa kategori.
Yakni kategori Desa Mandiri sejumlah 22 desa, kategori Desa Kinerja Terbaik terkait penyerapan Dana Desa satu desa, kategori BUMDesa berkinerja terbaik sejumlah tiga desa, kategori Kecamatan Kinerja Terbaik terkait penyerapan Dana Desa satu kecamatan. Kemudian kategori UPK DAPM Penanganan Kemiskinan Terbaik tiga desa dan kategori Kecamatan Pembina Terbaik sejumlah tiga kecamatan.
“Alhamdulillah ada peningkatan dari tahun 2021 untuk kategori Desa Mandiri semula tujuh desa,” terang Kepala Dispermasdes Kabupaten Boyolali Yulius Bagus Triyanto, dalam sambutannya.
Maksud dari kegiatan ini adalah mengapresiasi dan mendorong desa untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka membangun desa menuju Desa Mandiri. “Tahun 2022 ini menjadi tahun pertama pelaksanaan kegiatan ini,” paparnya.
Dijelaskan, tujuan kegiatan ini yakni memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berprestasi dalam pembangunan desa. Kemudian mendorong masyarakat masyarakat untuk meningkatkan pemberdayaan membangun desa. “Tentunya dengan kegiatan ini menginspirasi desa lain untuk meningkatkan status menjadi Desa Mandiri,” kata Yulius.
Pihaknya menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Yakni kepala desa dan perangkat desa, tim Pendamping Profesional Desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), camat dan seluruh tim yang mensukseskan penganugerahan tersebut.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada desa-desa yang sudah menggerakan masyarakat untuk pemberdayaan. Sehingga dalam penilaian status desa sudah ada peningkatan. Yakni melalui Indeks Desa Membangun (IDM) untuk mengukur seberapa mandiri desa melakukan pembangunan. “Tentunya ini sebuah kemajuan untuk terus ditingkatkan,” terangnya.
Ada tiga indeks yaitu Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi atau Lingkungan. “Hasil penilaian Alhamdulillah saat ini Kabupaten Boyolali sudah tidak ada lagi desa masuk kategori tertinggal,” katanya.
Di Kabupaten Boyolali kategori Berkembang sejumlah 97 desa, Maju 142 desa dan Mandiri sejumlah 22 desa. Hal ini berdasarkan Berita Acara Penetapan Status Desa di Boyolali Tahun 2022. Ada peningkatan dari jumlah Desa Mandiri yang pada tahun 2021 sejumlah 15 desa tahun ini menjadi 22 Desa.
“Dan ini tentunya harus kita apresiasi bersama. Karena tidak mudah untuk mencapai kategori Desa mandiri , banyak sekali indikator yang harus dipenuhi dari segi Ketahanan Sosial, Ketahanan Ekonomi ataupun Ketahanan Lingkungan,” tegasnya.
Masih adanya kekhawatiran dari desa ketika mencapai status Desa Mandiri biasanya akan sulit untuk mendapatkan bantuan, beda apabila desa masih dalam kategori Berkembang ataupun Maju. Sehingga kompetisi untuk menjadi Desa Mandiri masih kurang “greget”.
“Akan tetapi kenapa kita justru berkompetisi pada sesuatu yang di level bawah, seharusnya kita berkompetisi pada sesuatu di level atas karena tentunya akan berdampak terhadap pembangunan desa khususnya dan Kabupaten Boyolali pada umumnya. Maka kita harus rubah Mindset ini,” jelas bupati.
Dijelaskan, tujuan disalurkannya dana desa adalah sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis. Dengan adanya dana desa, desa dapat menciptakan pembangunan dan pemberdayaan desa menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Dana desa diprioritaskan untuk pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup masyarakat serta penanggulangan kemiskinan. Prioritas dana desa dialokasikan untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat didasarkan atas kondisi dan potensi desa, sejalan dengan pencapaian target RPJMDes dan RKPDes setiap tahunnya.
“Kita patut berbangga karena di Tahun ini Desa Karanggeneng berhasil menjadi Desa dengan Kinerja terbaik terkait penyerapan dan pengelolaan Dana Desa Tahun 2022 dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Klaten, demikian juga Kecamatan Klego sebagai Kecamatan dengan Kinerja terbaik dengan kategori yang sama. Di harapankan menjadi pemacu untuk desa dan kecamatan lain melakukan hal baik ini,” katanya.
Disamping itu, peran BUMDes dalam mendukung kemandirian ekonomi desa, BUMDes merupakan usaha desa yang dibentuk untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dalam kemampuan dalam pengelolaan potensi desa dapat digunakan untuk menopang desa seperti pembangunan desa, pengembangan masyarakat, membantu masyarakat miskin melalui hibah dan lain lain.
Sehingga ketika BUMDes di sebuah desa maju tentunya desa lebih mudah dalam memenuhi sarana pelayanan masyarakat. Terima kasih kepada desa desa yang sudah concern mengembangkan BUMDes karena tentunya desa tersebut sudah sangat tahu dampak baik dari BUMDesnya yang maju akan membawa kesejahteraan masyarakatnya.
Sebuah prestasi di desa tentunya juga tidak lepas dari peran serta Kecamatan selaku koordinator di wilayah. Tim di Kecamatan mulai dari Camat, Kasi, staf dan pendampingan Kecamatan serta desa hadir untuk mendampingi desa melakukan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak untuk menjawab persoalan yang ada desa menjadi sebuah pencerahan bagi Desa.
Karena itu, hari ini juga akan diberikan penghargaan untuk Kecamatan yang berhasil membina desa di wilayahnya mencapai status Desa Mandiri ataupun yang mengembangkan BUMDesnya dengan baik. Juga akan diserahkan penghargaan kepada Unit Pengelola Kegiatan Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (UPK DAPM) yang berkinerja terbaik untuk pengelolaan usaha dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan. (*)