FOKUS JATENG-SOLO- Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Energi Bersih (18/08/2022) yang bertempat di UNS Inn Surakarta. Agenda dari Dewan Profesor dalam FGD ini merupakan FGD ke-II dengan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Dr. rer. Nat Evvy Kartini, dari Pusat Penelitian Material Maju, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga merupakan founder National Battery Research Indonesia (NBRI) dan Lukman Noerachim, ST., M.Eng., Ph.D, yang merupakan dosen dan peneliti baterai litium dari Departmen Teknik Material dan Metallurgi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Acara FGD Dewan Profesor (DP) dibuka langsung oleh Ketua Dewan Profesor Prof. Drs. Suranto, M.Sc., PhD dengan menyampaikan bahwa Dewan Profesor UNS merupakan wadah bagi para guru besar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk turut berkontribusi pada perkembangan sains dan teknologi. Pembentukan Panitia Kerja (Panja) Energi Bersih merupakan salah satu wujud kepedulian dan kontribusi Dewan Profesor UNS dalam mendukung kebijakan peralihan produksi Energi Bersih sesuai dengan proyeksi pemerintah yang menetapkan bauran energi baru dan terbarukan hingga 23 % pada 2025.
Hal senada dengan yang disampaikan Ketua Dewan Profesor, narasumber pertama, Prof. Dr. Evvy Kartini juga menyampaikan bahwa peralihan menuju penggunaan energi bersih merupakan keniscayaan yang harus ditempuh oleh seluruh umat manusia. Dalam hal ini, Prof. Evvy menyampaikan bahwa proses peralihan tersebut seharusnya berada dalam koridor Peta Jalan (Road Map) yang secara nasional dikoordinasikan dengan baik oleh pemerintah. Sehingga implementasinya bisa konsisten, sustaine, dan focus. Catatan berikutnya adalah, Road Map nasional diperlukan untuk menghindari miss management yang menyebabkan tidak terpadunya tiga komponen penting yaitu investasi, penguasaan teknologi dan sumbar daya manusia terlatih dalam mewujudkan produk Energi Baru dan Terbarukan serta produk Penyimpan Energi (Energy Storage) dengan branding nasional dan membawa kemashlahatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, dalam sesi diskusi dengan para anggota panja yang terdiri dari Prof. Dr Fitria Rahmawati, Prof. Budi Kristiawan, Prof. Agus Supriyanto, Prof. Endang Yuniastuti, Prof Agus Purwanto, Dr Yoventina Iriani, dan N.A Pambudi, Ph.D, narasumber kedua Lukman Noerachim, Ph.D menyampaikan bahwa BUMN bisa berperan penting dalam bridging antara hasil penelitian inovatif dasar hingga scaling up dan produksi skala massal. Dalam hal hilirisasi, peneliti hampir tidak mungkin untuk bekerja secara mandiri, namun harus dibuat suatu system pendukung yang memungkinkan produk hasil riset dari peneliti menjadi produk yang diterima oleh dunia industri untuk diproduksi dalam skala besar. (*)