Tim Gabungan Temukan Makanan Tak Layak Konsumsi

Pemantauan keamanan komoditas pangan jelang lebaran di Boyolali, Khusus daging ayam tidak ditemukan indikasi diawetkan dengan formalin dan lainnya (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Temuan daging basah ini hampir ditemukan disemua pasar di wilayah Boyolali, hal ini terungkap setelah tim gabungan dari Dinas, TNI/Polri dan Satpol PP menggelar pemantauan keamanan komoditas pangan jelang lebaran. Sejumlah makanan dan minuman tak layak konsumsi juga ditemukan di mini market dan pasar tradisional, oleh petugas kemudian disita dan dimusnahkan.
Kasi Keamanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Rumsari mengatakan tim gabungan melakukan pemantauan pasar sejak 18 April. Pantauan dilakukan dibeberapa pesar besar di Boyolali. Seperti pasar sayur Cepogo, Selo, Banyudono, Boyolali Kota dan Sunggingan, pasar Mangu Ngemplak, Sambi, Karanggede serta Ampel.
Terkait komoditas makanan segar. Seperti daging sapi, ayam, ayam setengah matang dan telur. Khusus daging ayam tidak ditemukan indikasi diawetkan dengan formalin dan lainnya. Namun, untuk daging sapi ditemukan daging yang cenderung basah dan asam. Daging sapi berair ini diduga diberi banyak air sebelum disembelih.
“Dari visualnya saja sudah keliatan, gak keset dan kalau digantung, airnya menetes. Berarti sapi itu digelonggong air sebelum disembelih. Lalu daging sapi PH normalnya 6, kalau lebih dari itu berarti kualitasnya tidak baik. Kalau keset berarti pemotongannya baik. Meski semuanya masih layak konsumsi, cuma dagingnya memang agak basah,” kata Rumsari.
Pihaknya mengakui temuan daging basah ini hampir ditemukan disemua pasar. Padahal daging yang terlalu basah juga berbahaya. Karena air yang digunakan untuk menggelonggong sapi belum tentu bersih. Dimana air itu berpotensi mengandung bakteri e-colli. Air yang berlebih masuk keserat daging dan otot. Ketika dikonsumsi, bakteri e-colli yang menempel didaging bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
“Ada juga temuan daging sapi busuk, dan sudah bau. Sepertinya dari awal sudah ada perlakuan tidak baik dan tidak disimpan baik di pasar Boyolali Kota. Beratnya sekitar 1,24 kilogram. Lalu kita sita dan kita kubur. Lalu temuan juga di Pasar Mangu, Ngemplak. Ada temuan jeroan sapi jenis paru-paru yang tidak baik,” imbuh Kasi Keamanan Pangan DKP.
Dijelaskan, paru-paru tersebut terlihat biru keunguan dengan bau yang tidak normal. Temuan daging, jeroan yang busuk serta makanan minuman kedaluwarsa itu disita dan dimusnahkan. Khusus untuk daging dengan cara dikubur.
“Kalau ayam semua segar ya dan kita fokus melihat kepalanya. Kalau sembelihannya hanya bolong itu kemungkinan disembelihnya hanya dicutil, sehingga penyembelihannya tidak sempurna. Kalau benar kan saluran nafas, makanan dan nadi semua terputus,” ujar Rumsari.