Jelang Ramadhan, Baznas Boyolali Gulirkan Bantuan Biaya Kuliah Dan Gerobak Angkringan

Bupati Boyolali Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengapresiasi bantuan yang dikucurkan Baznas kepada 22 Mahasiswa dan 24 pedagang angkringan (yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Sebanyak 22 mahasiswa dan24 pedagang angkringan mendapatkan bantuan dari Baznas Boyolali. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan Bupati Boyolali, M Said Hidayat, pada Kamis 31 Maret 2022 di Pendapa Gede Pemkab Boyolali.
Bantuan biaya kuliah diperuntukan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu dengan masing-masing menerima bantuan sebesar Rp.3.000.000/ orang. Sedangkan untuk pedagang angkringan berupa gerobak lengkap dengan peralatannya.
Menurut Ketua Baznas Kabupaten Boyolali, Jamal Yazid, ada dua bantuan yang digulirkan. Yaitu program Boyolali Cerdas berupa bantuan uang kuliah bagi 22 mahasiswa. Kemudian program Boyolali Makmur berupa bantuan gerobag hik dan peralatannya.
“Untuk mahasiswa masing- masing menerima bantuan Rp.3.000.000/ orang dan 24 pedagang angkringan menerima bantuan gerobag dan peralatannya masing- masing senilai Rp.2.400.000, dalam bentuk gerobak beserta kelengkapannya. Total bantuan yang diberikan Rp. 123.600.000, terdiri dari bantuan biaya kuliah Rp.66.000.000, dan bantuan gerobak angkringan sebesar Rp.57.600.000,” katanya.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengapresiasi bantuan yang dikucurkan Baznas tersebut. Diharapkan, bantuan bagi memacu mahasiswa agar lebih giat belajar sehingga dapat segera lulus dan dapat mengamalkan ilmunya di masyarakat.
Bagi pedagang angkringan, bantuan diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mengais rezeki dengan baik. Sehingga, para pedagang angkringan mendapatkan rezeki yang halal untuk keluarganya. Sekaligus nantinya bisa melahirkan pengusaha- pengusaha baru di Boyolali.
“Dan di Boyolali bisa lahir pengusaha- pengusaha baru yang membawa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,” kata Bupati Boyolali.
Salah satu penerima bantuan gerobak angkringan, Budi Utomo asal Kampung Ngaduman Rt 001 Rw 008, Kelurahan/Kecamatan Mojosongo mengaku bersyukur mendapatkan bantuan tersebut. Gerobak angkringan dan peralatannya akan dimanfaatkan untuk berjualan sehari- hari.
“Kebetulan, gerobak milik saya sudah rusak, sehingga gerobag bantuan ini bisa langsung digunakan sebagai penggantinya,” kata Budi Utomo.
Dia mengaku berjualan hik sudah 6 tahun di Jalan Lingkar Utara, tepatnya di sebelah selatan Alun- alun Lor. Budi berjualan mulai pukul 13.00 hingga 07.00 keesokan harinya. Dia berjualan secara bergantian dengan ayahnya.
“Saya kebagian jualan pukul 13.00 hingga 03.00 lalu digantikan ayah hingga pukul 07.00. Semua gorengan dan masakan dimasak sendiri di rumah,” pungkas Budi Utomo.