KKN UAD Gelar Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik Dan Anorganik Serta Pelatihan Pembuatan Ecoenzyme Di Dusun Pancuran

KKN Reguler 88 UAD Unit XIID1

Sosialisasi KKN Reguler 88 UAD Unit XIID1 mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik serta pelatihan pembuatan ecoenzyme diikuti oleh perkumpulan ibu-ibu Srikandi Dusun Pancuran, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta. (Niza Ihya Aulia Zaen/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BANTUL (DIY) – KKN Reguler 88 UAD Unit XIID1 menyelenggarakan sosialisasi mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik serta pelatihan pembuatan ecoenzyme di Dusun Pancuran, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta.
Kegiatan ini digelar dengan tujuan melaksanakan program yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul dengan KKN UAD. Yaitu program Bantul Bersih Sampah 2025, yang diikuti perkumpulan ibu-ibu Srikandi di Dusun Pancuran, pada Rabu ( 16/2/2022) lalu.
Selain itu, acara sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik dilakukan agar masyarakat Dusun Pancuran, khususnya perkumpulan ibu-ibu Srikandi dapat memilah sampah rumah tangga dengan benar. Sosialisasi KKN Reguler 88 UAD Unit XIID1 itu juga menggagas manfaat dari pemilahan sampah rumah tangga, disebutkan salah satu diantaranya dapat menciptakan nilai ekonomis bagi sampah itu sendiri. Karena sampah ternyata juga mempunyai nilai ekonomis yang dapat menambah penghasilan.
Pada kesempatan itu, KKN Reguler 88 UAD Unit XIID1 juga menyelenggarakan pelatihan pembuatan ecoenzyme. Tujuan dari diadakannya pelatihan pembuatan ecoenzyme ini yaitu, untuk memaksimalkan pemanfaatan sampah rumah tangga sehingga memiliki nilai jual. Alasan ecoenzyme menjadi topik acara ini adalah pembuatan ecoenzyme mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang banyak. Selain itu, peserta pelatihan ecoenzyme ini sangat antusias untuk mengikuti pelatihan karena selama ini belum pernah diberikan pemaparan mengenai pembuatan ecoenzyme.
Adapun materi pembuatan ecoenzyme dipaparkan oleh Dra. Nike Tri Wahyuningsih M.P. dari Institut Pertanian INTAN Yogyakarta.
Dikemukakan, pembuatan ecoenzyme ini dilakukan dengan memilah sampah organik terlebih dahulu, kemudian sampah yang sudah dipilah dipotong-potong menjadi bagian kecil. Setelah itu, siapkan wadah dan diisi air sebanyak 60% dari total volume wadah yang digunakan. Kemudian ditambahkan molase 10 persen dari volume air yang sudah ditambahkan didalam wadah. Kemudian tambahkan sampah organik berupa buah-buahan, sayur-sayuran, maupun sampah organic lainnya sebanyak 30 persen. Selanjutnya wadah ditutup dan disimpan kurang lebih selama 3 bulan. Adanya acara sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik serta pelatihan pembuatan ecoenzyme diharapkan peserta mampu mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.
Untuk diketahui, Dusun Pancuran merupakan salah satu dusun di Kelurahan Terong dengan wilayah geografis yang cukup luas dan jumlah warga yang cukup banyak. Sehingga, Dusun Pancuran memiliki volume sampah yang banyak terutama sampah rumah tangga. Selama ini sampah yang ada di Dusun Pancuran belum dipilah dan dimanfaatkkan secara optimal. Banyak masyarakat yang masih minim pengetahuan mengenai pengolahan sampah rumah tangga.