Ungkap Kasus Perampokan Gudang Rokok Solo, Polisi Periksa 9 Saksi

perampokan

Lokasi gudang rokok di Serengan, Solo, tempat ditemukannya seorang satpam meninggal dunia (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SURAKARTA – Polisi terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan perampokan yang menyebabkan salah satu petugas satpam di gudang rokok wilayah Joyotakan, Serengan, Solo, meninggal dunia, Senin (15/11/2021).
Kapolresta Surakarta,Kombes Pol Ade Safri melalui Kasatreskrim, AKP Djohan Andika mengatakan saat ini total saksi yang telah diperiksa berjumlah 9 orang terdiri dari pihak pengelola gudang, maupun masyarakat di wilayah sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Adapun satpam yang ditemukan meninggal, juga telah dilakukan otopsi dan kini sedang menunggu hasil.
“Kami juga telah melakukan penyitaan barang-barang bukti untuk keperluan penyidikan,” kata Kasat Reskrim, Senin (16/11).
Djohan menuturkan, polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui cara pelaku melukai korban. Petugas juga sedang melakukan pencarian melalui CCTV yang ada di lingkungan sekitar TKP.
Dijelaskan pelaku diduga merusak pintu sebelum masuk area gudang sampai akhirnya menggondol brankas.
“Ada beberapa tempat yang mengalami kerusakan contohnya pintu yang dirusak,” ujarnya.
Terkait keterlibatan orang dalam, menurutnya, Polisi sedang melakukan penyelidikan. Pihaknya juga belum dapat memaparkan secara persis jumlah pelaku yang melakukan aksi pencurian dengan kekerasan (curas).
“Sekarang masih kita dalami. Penyidikan saat ini masih berjalan,” tuturnya.
Ia mengatakan aksi curas yang dilakukan di dalam gedung baru pertama kali ini terjadi di Surakarta. Sebelumnya polisi telah mengungkap sejumlah kasus, termasuk pencurian ATM.
“Kalau kali ini kasus pencurian di gudang yang pertama terjadi di Surakarta,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan Polda Jateng terus membantu penyidikan di Polresta Surakarta. Saat ini saksi-saksi tengah diambil keterangannya dan penyidik berupaya keras mengumpulkan bukti-bukti pendukung.
“Intinya Polda Jateng mem back up penyidikan di Polresta Surakarta. Saat ini saksi-saksi tengah diambil keterangannya dan bukti-bukti pendukung lain terus dikumpulkan,” tutur dia.
Ia membenarkan keterangan bahwa di lokasi kejadian tidak dilengkapi CCTV. Oleh sebab itu, para pemilik usaha dihimbau agar meningkat keamanan. Tidak hanya dengan menempatkan petugas sekuriti namun juga harus didukung dengan CCTV.
“Saya berharap partisipasi masyarakat menjaga dan mencegah kriminalitas di lingkungannya. Salah satunya menggunakan tehnologi cctv yang sangat membantu memonitoring serta mencegah tindak pidana serta mempermudah Polri untuk identifikasi,” pungkasnya.