FOKUS JATENG-BOYOLALI-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan jumlah warga asal Kabupaten Kudus yang menjalani isolasi ke Asrama Haji Donohudan masih akan bertambah. Meskipun diakui ada kendala warga yang menolak. Namun dengan melihat kondisi warga yang sudah ada di Asrama Haji maka diharapkan bisa menginspirasi mereka.
“Suasananya menyenangkan dan nyaman, bahkan ada hiburan musik juga bagi para pasien yang menjalani isolasi. Ya ibaratkan saja sebagai piknik. Yang penting nyaman dan warga bisa cepat sembuh agar bisa segera pulang kembali ke rumah,” kata Ganjar saat meninjau langsung Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak yang digunakan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien OTG Covid-19 di kawasan Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (9/6/2021) sore.
Disela kunjungannya Ganjar juga sempat berdialog langsung dengan para warga yang menjalani isolasi. Hanya saja dialog dilakukan secara jarak jauh serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Mayoritas warga berada di kamar masing- masing dan melihat Gubernur dari jendela kamar. Sebagian lagi berada di halaman dengan tetap menjaga jarak cukup jauh. Gubernur pun berdialog dengan menggunakan mikrofon.
Ganjar mengaku senang dan mengucapkan terima kasih atas peran warga yang bersedia diisolasi di Asrama Haji Donohudan. Ternyata tidak ada keluhan dari mereka. Kondisi nyaman sehingga berdampak positif meningkatnya imun tubuh.
“Imun naik, berarti daya tahan tubuh meningkat dan warga yang menjalani isolasi bisa secepatnya sembuh,” katanya.
Menurut Gubernur, isolasi mandiri di rumah masing- masing justru berbahaya. Apalagi jika kontrolnya kurang tepat. Jika terjadi sesuatu, sulit untuk membantu secara cepat karena tempatnya terpisah- pisah. Berbeda dengan isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan ini. Tindakan bisa dilakukan dengan cepat dan terkontrol oleh petugas dan jajaran kesehatan. Jika ditemukan gejala pada pasien, bisa langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
“Untuk itulah Kami mendorong Pemkab/Pemkot untuk memiliki tempat isolasi terpadu sendiri. Daerah bisa memilih sendiri tempat yang nyaman, bahkan bisa memanfaatkan hotel yang ada. Pemilik hotel didorong untuk berbuat kemanusiaan, tak semata berhitung bisnis belaka,” ujarnya.