FOKUSJATENG – BOYOLALI – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) akan di laksanakan mulai bulan Juli mendatang. PTM bakal digelar dengan mengedepankan keselamatan dan kesehatan siswa dan tenaga pendidik.
“Yang baru kami pikirkan jenjang TK/PAUD, karena urgen diselenggarakan. Diusia itu kan masa golden age, butuh pendampingan. Maka kami mulai siapkan. Gambaran kami mulai memasukan siswa TK/PAUD dengan kapasitas 5 anak. Namun, masih akan kami pertimbangkan lagi,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Darmanto pada Minggu (6/7/2021).
Untuk pelaksanaan home visit, kata Darmanto sudah dilakukan, Namun, pengendalian protokol kesehatan (Prokes) cenderung sulit. Belum lagi, kerja ekstra para guru dengan mendatangi satu persatu rumah siswa. Sehingga PTM dinilai lebih efektif dalam hal transfer ilmu.
“Untuk evaluasi simulasi PTM kemarin lebih pada perbaikan prokes. Tetap kami dorong PTM terutama untuk materi-materi esensial. Sebab masa pandemi ini trnasfer materi pembelajaran secara daring tidak seefektif luring,” imbuhnya.
Darmanto menegaskan, sekolah peserta PTM harus memenuhi SOP yang ditentukan. Diantaranya, berada di zona hijau, guru wajib divaksin, sarana prasarana (Sarpras) sesuai SOP Prokes dan lainnya. Selain itu, data berpegang pada PPKM Mikro berbasis Jogo Tonggo. Sehingga siswa dan guru juga harus berasal dari zona hijau.
“Ada 579 SD yang sudah menggelar ujian luring sekaligus simulasi PTM dari total 582 SD negeri dan swasta yang ada di Boyolali. Sedangkan 3 SD yang belum menggelar simulasi PTM itu karena SD baru,” ujarnya.
Adapun jenjang SMP ada 98 sekolah, terdiri dari 52 SMP negeri dan 46 SMP swasta. Sebanyak 680 sekolah tersebut telah menggelar ujian sekolah (US) luring pada akhir April lalu. Sekaligus mengikuti simulasi PTM sebagai pengenalan dan pembiasaan pola perilaku baru sesuai prokes. Saat ini PTM di sekolah hanya tiga jam saja.
Sementara Bupati Boyolali M. Said Hidayat menegaskan siap menggelar PTM yang direncanakan awal Juli. Apalagi Boyolali telah memulai simulasi PTM hampir disemua sekolah mulai jenjang SD dan SMP. Sehingga Juli mendatang bisa dijalankan sesuai dengan apa yang telah dipersiapkan.
“Protokol kesehatan (Prokes) harus benar-benar ditaati dan dipenuhi. Kemudian semua guru juga telah divaksin. Apa yang sudah dijalankan berjalan baik tinggal kita pertahankan saja untuk langkah-langkah berikutnya,” pungkasnya.