FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemerintah kabupaten (Pemkab) Boyolali memastikan bakal melakukan pengawasan ketat pelaksanaan tradisi padusan jelang Ramadan 1442 Hijriah, Senin (12/4/2021) ini. Kendati demikian, Pemerintah setempat meniadakan upacara padusan, karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan penularan virus corona masih berlangsung.
“Kami tidak menggelar upacara ritual padusan tahun ini, tidak ada hiburan rakyat. Ya karena PPK mikro masih berlangsung,” kata Kepala Disporapar Boyolali, Susilo Hartono saat monitoring obyek wisata umbul Sungsang, Pengging, Kecamatan Banyudono.
Jika masyarakat ingin melakukan padusan di obyek wisata Air, Susilo menyatakan mempersilakan selama menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. “Kami akan berkoordinasi dengan pengelola obyek wisata, Satgas Kalurahan dan Satpol PP untuk pengawasan tradisi ini. Intinya, jangan sampai melanggar protokol kesehatan dan menimbulkan kerumunan,” katanya.
Bahkan untuk menghindari kerumunan di tempat wisata, pengunjung hanya boleh maksimal 50 persen dari kapasitas tempat wisata tersebut.
“ Jadi agar tetap bisa jaga jarak. Kalau tempat wisata sudah terlihat akan berjubel. Maka loket akan ditutup sementara, dan dibuka lagi kalau pengunjung didalam sudah ada yang keluar,” ujarnya.
Adapun jumlah pemandian yang ada di Boyolali ini, pihaknya menyebut ada empat lokasi yang biasa dikunjungi oleh masyarakat. Keempat lokasi itu antara lain, Umbul Sungsang dan Umbul Tirtomarto yang berada di kawasan Pengging, kemudian Umbul Tlatar dan yang terakhir ada di Kecamatan Simo.
Susilo mengakui kebijakan ini mengurangi perolehan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Boyolali khususnya dalam bidang pariwisata, namun hal itu tetap harus dilakukan demi memutus rantai penyebaran Covid-19. “Sampai akhir Desember nanti, program vaksinasi belum selesai sepenuhnya, sehingga PAD dari pariwisata sudah pasti berkurang drastis,” ujarnya.
Sementara, pengelola obyek wisata pemandian Umbul Sungsang, Timbul menjelaskan pihaknya telah mengikuti aturan dari pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan. Di lokasi Umbul Sungsang telah disediakan tempat cuci tangan menggunakan sabun, pengunjung wajib memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu kapasitas pengunjung juga dibatasi sebanyak 50 persen.
Berkait kapasitas pengunjung di masa pandemi ini, Timbul mengatakan saat ini sudah mulai mengalami peningkatan, meskipun jumlahnya masih terpaut jauh jika dibandingkan dengan saat sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Ya kalau 200 mungkin ada. Sudah meningkat tapi minim sekali,” pungkasnya.