Ini Syarat Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Boyolali

Kegiatan PTM di SMPN 1 Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setelah lebih satu tahun pandemi Covid-19 melanda, hingga menimbulkan dampak sosial negatif yang berkepanjangan. Sejumlah dampak di dunia pendidikan yang sudah tercatat seperti putus sekolah, penurunan capaian belajar, dan kekerasan pada anak.

Untuk itu Pemkab Boyolali mensyaratkan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) memang harus mendapatkan vaksinasi. Ditegaskan, guru harus cepat divaksin dan menjadi prioritas agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bisa segera dimulai.

“Terkait pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah- sekolah. Syarat utamanya, semua guru sudah harus divaksin. Bapak bupati memberikan syarat yang tidak bisa ditawar- tawar.” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, Kamis (8/4/2021).

Dijelaskan, saat ini guru yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 adalah seluruh guru SD. Sehingga semua SD di Boyolali sudah bisa menggelar PTM. Namun demikian, kegiatan PTM tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Sedangkan untuk jenjang SMP baru guru di tiga SMP yang sudah mendapatkan vaksin. Yaitu, guru di SMPN 1 dan SMPN 2 Boyolali serta guru SMPN Gladagsari. Praktis ketiga SMP tersebut sudah bisa melaksanakan PTM dengan prokes ketat pula.

Terkait dengan vaksinasi guru lainnya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinkes setempat. Dimana sesuai jadwal, maka Boyolali akan mendapatkan pasokan vaksin tahap ketiga sebanyak 6.000 dosis. “Kalau tidak salah, hari ini atau besok,” imbuhnya.

Menurut Darmanto, dari jumlah vaksin tersebut, pihaknya berharap setidaknya 50% dosis yang diterima nantinya bisa diperuntukkan bagi para guru SMP. Disebutkan, saat ini jumlah guru SMP total sebanyak 2.500 orang. Adapun guru yang belum divaksin tersebar di 94 SMP negeri maupun swasta. “Jika vaksinasi berjalan lancar maka PTM tingkat SMP pun bisa segera dilaksanakan,” katanya.

Pihaknya berharap, apabila vaksinasi dapat dilakukan tanpa kendala, maka jadwal PTM SMP bisa dilakukan saat ujian yang akan digelar pada tanggal 19- 24 April mendatang.

“Hal ini sesuai dengan pertimbangan bahwa pembelajaran sistem luar jaringan (luring) lebih berkualitas dibandingkan dengan sistem dalam jaringan (daring),” pungkasnya.