Rindu Lomba & Permainan Tradisional, Anak-anak Ini Malah Corat-coret Tembok Pagar Perumahan

Belasan anak warga Rt 05 Rw 08, Perumahan Villa Bukit Cemara, Debegan, Mojosongo, Solo meriahkan 75 Tahun Indonesia merdeka dengan mewarnai tembok pagar perumahan. (Ichwan Prihantoro/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – SOLO – Belasan anak warga Rt 05 Rw 06, Perumahan Villa Bukit Cemara, Debegan, Mojosongo, Solo meriahkan 75 Tahun Indonesia merdeka dengan mewarnai tembok pagar perumahan. Kegiatan tersebut sebagai pengganti lomba 17 an yang ditiadakan tahun ini karena pandemi Covid 19.

Namun, karena masih pandemi, kegiatan mewarna bersama itu mematuhi protokol kesehatan pencegahan terhadap penularan Covid 19.

Panitia memberikan fasilitas tempat cuci tangan dan memasang pembatas ruang untuk mewarna anak dan orang tua yang menunggui. Semua yang hadir ditempat itu diwajibkan mengenakan masker, tanpa terkecuali.

Tembok pagar sepanjang 30 meter itu dibagi menjadi sebelas bidang gambar. Setiap bidang gambar dikerjakan oleh dua anak. Adapun tema gambar yang diwarnai tersebut adalah Dunia Permainan Anak Tradisional. Diantaranya adalah engklek, main layang-layang, dakon, lompatan, pecah air, Bal balan ( sepak bola), bekelan, bermain egrang, nekeran, balap karung dan bermain jaran kepang.

Mewarna bersama dengan tema Dunia Anak ini juga untuk menghibur anak diperumahan setempat, dari rasa bosan selama libur pandemi dan sistem pendidikan secara daring.

“Kegiatan menggambar bersama ini kami gelar, untuk sarana rekreasi anak dan mengusir kebosanan anak dari sistim pendidikan Daring dan libur dimasa pandemi Covid 19,” kata Ketua RT setempat, Tria Vita, Minggu (9/8/2020).

Kegiatan mewarna bersama tersebut sebagai ruang ekpresi, kreasi dan apresiasi anak ditengah pandemi Covid 19. Anak anak diberi kebebasan untuk mewarna dinding tembok pagar perumahan yang panjanya 30 meter.
Sejumlah orang tua terlihat memberi suport putra putrinya yang ikut kegiatan mewarna itu.

Lukisan disepanjang pagar tembok pintu masuk perumahan itu disket oleh perupa alumnus STSI Solo yang akrab disapa Om Sugeng Bagong dan Om Takur. Menurut Om Takur gambar yang dituangkan didinding tembok itu untuk mengingatkan kembali berbagai macam permaianan anak tempo dulu yang kini telah pudar.

“Gambar sketsa yang kita bikin ini adalah media untuk mengingatkan kembali permainan anak tempo dulu, yang kini telah pudar dan sudah ditinggalkan. Kita berharap melalui kegiatan ini generasi milineal bisa tahu permainan anak yang telah diwariskan oleh pendahulu kita,” pungkas Takur.

VIDEO LENGKAPNYA BISA ANDA SIMAK DI BAWAH INI, JANGAN LUPA KLIK SUBSCRIBE, AKTIVKAN TANDA LONCENG, LIKE & SHARE!!!