FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah dari Fraksi PKB rajin mengunjungi Kabupaten Karanganyar. Kunjungan intensif ini guna mensupport program pertanian organik berbasis alam.
Mbak Luluk menyambangi kelompok tani hutan di kawasan Desa Berjo-Ngagoyoso-Karanganyar sosialisasikan tentang pentingnya pertanian organik terpadu berbasis alam non kimia. Yakni memanfaatkan sumber daya pertanian dari hulu sampai hilir sehingga seminimal mungkin membuang limbah pertanian.
Untuk itu pihaknya memberikan bantuan sarana produksi pertanian saprodi berupa paket Unit Pengolahan Organik atau disebut program bantuan UPO. “Bantuan UPO ini sebesar Rp200 juta terdiri dari sapi sebanyak 10 ekor, satu unit mesin pengolah limbah kotoran dan kencing sapi menjadi pupuk serta pembangunan gudang pupuk” ujarnya saat acara Reses di Karanganyar, Sabtu (08/08/2020).
Luluk menjelaskan untuk bantuan paket UPO sebanyak 15 paket senilai Rp3 miliar yang akan disalurkan ditiga kabupaten yakni Kabupaten Karanganyar, Sragen dan Wonogiri. Bantuan itu diserahkan secara bertahap terpisah-pisah sambil dilakukan monitoring.
Diharapkan dengan bantuan tersebut lanjut Luluk benar-benar bisa memberdayakan petani yang bermukim di sekitar hutan menjadi mandiri tidak selalu bergantung pada sumber daya hutan saja. Selain itu program UPO sangat inovatif mendidik petani agar terlepas dari ketergantungan pupuk kimia. “Model UPO ini jika dilaksanakan secara benar-benar baik maka banyak keuntungan yang didapat karena sistem multi tambahnya sangat jelas yaitu sama sekali tidak membuang limbah tetapi justru memanfaatkan limbah menjadi pupuk” ungkapnya.
Selain membantu program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) kedatangannya di Karanganyar juga memberikan bantuan sebesar Rp50 juta untuk petani hutan atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH guna mendorong pemberdayaan penghasilan petani. Adapun wujud bantuan berupa 2.500 bibit tanaman kopi serta kambing. ” Kami peduli pada LMDH yang mana aksepbilitas mereka terhadap manfaat hutan sangat rendah meskipun hidupnya di dekat hutan. Maka kita beri bantuan tersebut” tuturnya.
Sementara itu Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa DPC Papdesi Kabupaten Karanganyar Sutarso mengatakan masyarakat petani hutan di Karanganyar sangat berharap sentuhan bantuan-bantuan dari pemerintah pusat termasul dana aspirasi DPR.
“Kita ketahui bersama petani hutan itu kasihan sebab regulasi pembelaan terhadap petani hutan lemah maka perlu diberikan bantuan dan solusi” tandasnya.
Menurut Sutarso banyak sekali petani hutan di Karanganyar tak berdaya melihat hasil hutan dibawa ke kota sementara mereka hidupnya di lingkungan hutan tapi tidak kuasa memanfaatkan tanaman hutan karena lemahnya regulasi pada petani. “Ini adalah realitas potret petani hutan yang selama ini terpinggirkan maka perlu diberdayakan bersama” Tegasnya