FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pasar Sunggingan Boyolali Kota kembali di buka, Jumat (7/8/2020) setelah tiga hari di tutup. Pasar Sunggingan ditutup akibat imbas dari satu orang pedagang dinyatakan positif terpapar virus Corona.
“Iya, Pasar Sunggingan dibuka kembali, setelah tiga hari dilakukan pembersihan dengan cara penyemprotan disinfektan,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian(Disdagperin) Boyolali, Karsino disela- sela penyerahan wastafel atau alat cuci tangan dari BUMD Boyolali Peduli. Jumat (7/8/2020).
Kendati pasar sudah dibuka lagi, namun Karsino menegaskan para pedagang dan pengunjung pasar tetap harus menerapkan protokol kesehatan terkait memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19. “Iya tetap protap kesehatan,” ujarnya.
Karsino mengungkapkan, sejauh ini di Boyolali sudah ada dua kasus penutupan pasar. Pertama Pasar Ampel dan kedua Pasar Sunggingan. “Cukup dua pasar itu saja, pasar yang lain jangan sampai ada kejadian serupa,”katanya.
Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak, baik itu pedagang maupun pengunjung pasar tidak terlena. “Tak perlu takut Covid-19, namun juga jangan lengah. Jaga kesehatan dan taati protokol kesehatan yang telah digariskan pemerintah,”ujarnya.
Adapun bantuan wastafel atau tempat cuci tangan, nantinya akan ditempatkan tersebar di pasar- pasar tradisional yang ada. Total ada 39 pasar tradisional yang aktif, sedangkan bantuan yang ada sebanyak 22 buah. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. Nanti, akan kami tempatkan merata. Jumlah itu sudah mencukupi karena kami juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan di pasar yang ada,” katanya.
Dono Sri Hananto, koordinator BUMD Boyolali Peduli menjelaskan, bantaun dimaksudkan untuk turut mengantisipasi penyebaran Covid-19. Diharapkan, bantuan bisa dimanfaatkan secara maksimal di pasar- pasar tradisional.
“Ini sekaligus bentuk kepedulian kami untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya.