Puncak Peringatan HUT RI 2020 Boyolali Dipusatkan di Alun-ALun Kidul Terbatas tanpa Paskibraka

HUT RI Ke-75 di Boyolali tanpa Paskibraka. (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 2020 di Boyolali bakal dilaksanakan terpusat di Alun-Alun Kidul dan diselenggarakan secara terbatas tanpa mengundang banyak peserta.

Upacara dipimpin langsung Bupati sebagai inspektur upacara dan diikuti para Forkopimda dan pejabat lainnya. Termasuk para camat dan Danramil dan Kapolsek. Sehingga di wilayah kecamatan tidak ada upacara bendera. Selain itu, yang mengikuti upacara hanya para petugas pembacaan teks proklamasi, pancasila dan pembukaan UUD 1945.

“Kebiasaan untuk mengundang siswa sebagai regu paduan suara, juga tidak kami lakukan,” kata Sekda Boyolali, Masruri. Kamis (6/8/2020) di kantornya.

Jumlah peserta, lanjut Sekda, juga dibatasi hanya 300 – 400 orang. Pihaknya sudah melakukan pengecekan dan penghitungan kapasitas Alun- alun Kidul. Dimana jumlah tersebut bisa tertampung dengan memperhitungkan jarak antar peserta.

“Tetap ada jarak antar peserta dan semua peserta menggunakan masker,” katanya.

Dijelaskan, sehari sebelumnya juga dilakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Ratna Negara itupun secara terbatas. Pihaknya tidak melibatkan banyak peserta karena situasi yang tidak memungkinkan untuk mengumpulkan banyak orang di tengah pandemi covid 19.

Adapun pasukan pengibar bendera (paskibra) untuk tahun ini, Masruri menyatakan tidak melakukan perekrutan. Paskibra yang akan melakukan pengibaran bendera adalah mereka yang bertugas pada tahun lalu. Itupun tidak seluruhnya.

“Petugas pengibar bendera hanya sekitar lima sampai delapan petugas saja, itupun sudah untuk kenaikan dan penurunan bendera,” katanya.

Menurut Masruri upacara bakal dimulai pukul 08.30 dan dijadwalkan selesai pukul 09.30. “Setelah itu, Forkopimda mengikuti upacara secara virtual yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo di istana negara. Sore hari, juga digelar upacara penurunan bendera dengan peserta yang terbatas,” ujarnya.

Kendati diperingati secara sederhana, Masruri tidak melarang kegiatan di masyarakat seperti lomba dan malam tirakatan. Namun demikian, pihaknya kembali mengingatkan agar masyarakat melaksanakannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mengatur jarak dan mengenakan masker.

“Silahkan saja, namun jangan abaikan protokol kesehatan. Gugus tugas Covid-19 tingkat desa dan kampung bisa turut melakukan pengawasan,” ujarnya.