Komunitas Kaum Difabel Bikin Masker Cegah Penyebaran Covid-19

Dwiadi Agung Nugroho diantara para difabel pembuat masker (FokusJateng/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Komunitas Difabel Ampel (KDA) memproduksi ribuan masker secara mandiri yang dijual dengan harga murah. Diproduksi di kediaman Sardi (47) di Dukuh Banjarrejo Rt 2 Rw 14, Desa Candi, Kecamatan Ampel, sebagian masker tersebut juga akan dibagikan secara gratis untuk kaum difabel dan warga miskin.

“Namun, sebagian besar justru dijahit langsung di rumah penjahitnya. Sebagian masker ini juga dibagikan gratis kepada kaum difabel dan masyarakat miskin,” kata Sardi.

Menurut Sardi, untuk pengerjaan masker di tempat pelatihan difabel ini tidak memungkinkan dilakukan terpusat, mengingat selain kendala tempat, pihaknya juga memperhatikan kondisi penjahit yang tidak bisa mudah bepergian.

“Karena para penjahit juga penyandang difabel. Kami mengalah dengan mengirimkan bahan ke rumah para penjahitnya. Setelah jadi, kami yang ambil,”katanya.

Dijelaskan, masker tersebut dijual dengan harga murah, dengan harga berkisar Rp 2.000- Rp 3.000/biji. Ada yang dijual senilai modal yang dikeluarkan. Bahkan, ada pula yang dibagikan gratis bagi kalngan difabel.

“Penjualan selain di Boyolali, juga merambah kota lain seperti Salatiga dan Solo. Sejumlah instansi pemerintah dan swasta juga membeli masker buatan difabel ini,”ujarnya.

Sardi yang juga penyandang disabilitas mengaku senang bisa membantu sesamanya untuk berkarir. Bahkan, dia juga membuka pelatihan kerajinan bagi kaum difabel di rumahnya secara gratis. Ada kursus reparasi TV dan barang elektronik, perbaikan lampu dan kerajinan dari tempurung kelapa.

“Kegiatan ini sudah berjalan dua tahun dan peserta pelatihan yang mandiri mencapai 90- an orang,” katanya.
Salah satu penjahit, Suryani (34) mengaku senang bisa ikut menjahit masker. Dalam sehari, dia bisa menjahit antara 30 – 50 buah masker. Jumlah masker yang dibuat tergantung ketersediaan bahan baku kain.

“Sekarang ini, pasokan kain perca bahan masker agak sulit didapat,”katanya.

Menurut warga Desa Gondang Slamet ini, menjahit masker memiliki keasyikan tersendiri. Selain membantu pemerintah mengatasi dampak virus Corona, dia juga mendapatkan uang untuk keluarganya.

“Sekarang ini, usaha jahit baju agak sepi, beruntung ada kegiatan pembuatan masker ini,”katanya.
Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan Dwiadi Agung Nugroho, anggota DPRD Boyolali dari dapil Ampel, Boyolali Kota dan Mojosongo. Pihaknya berharap, usaha tersebut bisa terus berkembang.

“Kaum difabel ternyata mampu berkreasi, terbukti mereka bisa membuat aneka kerajinan dan reparasi TV,”pungkasnya.

JANGAN LUPA KLIK SUBSCRIBE, LIKE & SHARE VIDEO DI BAWAH INI!!