FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia. Bumbu dapur yang satu ini cukup wajib digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi sebagai bumbu masakan. Tidak dipungkiri bahwa bawang merah menjadi salah satu komoditas yang menjanjikan. Di Desa Tarubatang; Kecamatan Selo, puluhan petani sedang melakukan panen raya bawang merah. Dengan kondisi tanah yang cukup bagus, bawang merah ini sukses ditanam oleh petani di kebun seluas 385 hektar.
“Khusus untuk Desa Tarubatang ini ada 100 hektar lebih. Kondisi pertanaman sangat bagus, terlihat dari umbinya besar besar, dengan produksi sekitar delapan sampai sembilan ton per hektar,” ungkap Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto di sela panen, pada Senin (10/2/2020).
Dari panen petani tersebut, bawang merah kemudian akan dijual dengan harga kisaran Rp 10.000 per kilo. Sehingga diharapkan melalui panen raya ini dapat mengantisipasi inflasi khususnya komoditas bawang merah di Soloraya.
“Mudah-mudahan petani semakin bagus saat mengelola bawang merah. Tapi khusus bawang merah agar menggunakan teknologi yang tepat guna dan menggunakan varietas yang dianjurkan untuk sesuai di wilayah ini,” terangnya.
Wakil Ketua Kelompok Tani Jaya Manunggal, Suyatmi mengungkapkan rasa senangnya bisa memanen hasil pertaniannya dengan hasil memuaskan. Hasil pertanian bawang merah di kebunnya bisa dipanen sesuai harapan. Selanjutnya, pihaknya berharap agar pemerintah bisa memberikan pemdampingan usai panen raya bawang merah.
“Pemerintah bisa membimbing kami bagaimana kita memanfaatkan hasil produksi menjadi lebih bernilai ekonomis,” katanya.
Sebagai tambahan informasi, Kabupaten Boyolali pada tahun 2019 bisa menanam bawang merah di lahan seluas 1.000 hektar dengan panen delapan hingga 10 ton per hektar. Diharapkan tahun ini hasil produksi bawang merah bisa lebih baik.