Perum Jamkrindo Hadir di Kabupaten Boyolali, Ini Fungsi Kehadirannya

Peresmian Marketing Point Kedua,Perum Jamkrindo di Boyolali Rabu (4/12/2019). (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemerintah Kabupaten terus mendorong proyek pembangunan infrastruktur di Boyolali. Dengan infrastruktur yang memadai, maka perekonomian ke depan akan tertopang lebih baik lagi.

Dengan demikian, peran Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) dalam proyek pembangunan infrastruktur ini sangatlah besar. “Karena Bank maupun Nonbank yang terus menyalurkan pembiayaannya untuk pembangunan infrastruktur tersebut, sehingga perlu penjaminan untuk pembiayaannya,” kata Agen Surety Bond Boyolali, Ana Ratri Pratiwi usai peresmian Marketing Point ke dua, di Boyolali Rabu (4/12/2019).

Menurut Ana, jaminan ini dibutuhkan kontraktor saat mereka akan mengikuti tender proyek yang dibuka instansi pemerintahan seperti Dinas Pekerjaan Umum atau pun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sesuai jadwal lelang proyek yang biasa dilakukan pemerintah, Jamkrindo akan banyak melayani permohonan jaminan proyek mulai bulan Maret hingga Mei.

“Ya harus bersinergi termasuk dengan perbankan maupun nonbank-nya. Tetap sinergi, karena kita posisi tetap menjamin bank atau nonbank dalam memberikan pembiayaan infrastruktur maupun barang dan jasa,” katanya.

Dijelaskan, secara bertahap mulai dari pembukaan lelang, proses pembangunan, hingga perawatan proyek, surat jaminan yang dibutuhkan kontraktor adalah Jaminan Penawaran (Bid Bond), Jaminan Pelaksanaan (Advance Payment Bond), Jaminan Uang Muka (Performance Bond) dan Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond). Nilai penjaminan untuk setiap surat jaminan tersebut berbeda-beda. Untuk Jaminan Penawaran adalah 5% dari nilai proyek, Jaminan Pelaksanaan 5%, Jaminan Uang Muka 20-30%, dan Jaminan Pemeliharaan 5%.

“Risiko tertinggi memang di uang muka dan pelaksanaan jadi nilai penjaminannya tinggi,” ujarnya.

Pimpinan Wilayah V DIY dan Jawa Tengah, Wakhyu Hidayatullah membenarkan Perusahaan Umum Jamkrindo bisa menerbitkan Surety Bond atau Jaminan Proyek. Namun, tidak semua perusahaan dapat melakukannya.  “Hanya yang sudah dapat izin (penerbitan Jaminan Proyek) saja yang bisa,” ujar dia.

Wakhyu berharap dengan dibukanya Marketing Point Perum Jamkrindo akan lebih dekat lagi ke nasabah. Mengingat Boyolali sangat produktif untuk pengembangan atau ekspansi secara masive terutama di bidang konstruksi. “Ya nasabah akan terlayani dengan cepat dan profesional tidak memakan waktu lama lagi,” jelasnya.

Pada sampai akhir tahun ini, Wakyu menyatakan bakal membuka dua Marketing Point lagi. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan volume penjaminan untuk mendorong perekonomian di masyarakat.