KPU RI Ambil Beberapa Daerah Jadi Pilot Project E-Rekapitulasi dalam Pilkada Serentak 2020

Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi, memberikan keterangan pers usai Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2020, di Pendopo Alit Rumah Dinas Bupati Boyolali, Selasa (26/11/2019). (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menerapkan e-rekapitulasi di seluruh Indonesia pada Pemilu 2024. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 ini menjadi pilot project yang dilaksanakan di beberapa daerah. Sedangkan Pilkada tahun 2020, akan digelar di 270 Kabupaten/Kota di Indonesia, termasuk diantaranya 9 Provinsi.

“Kita ingin melihat dari daerah-daerah yang kita pilih nanti diantara 270 daerah itu, apa kendala yang dihadapi, mungkin masih ada beberapa kekurangan, nah itu bisa kita perbaiki, sehingga pada akhirnya kita berharap mekanisme e-rekap itu kita terapkan seluruh itu di Pemilu 2024,” kata Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi, ditemui para wartawan usai Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2020, di Pendopo Alit Rumah Dinas Bupati Boyolali, Selasa (26/11/2019).

Adapun jumlah daerah yang akan menerapakan e-rekap berikut daerahnya, Pramono, mengatakan belum diputuskan. KPU masih akan melihat kesiapan dari masing-masing daerah. “Belum kita putuskan. Nanti kita lihat kesiapan masing-masing daerah,” katanya.

Dijelaskan, sejauh ini pihaknya terus mematangkan persiapan penerapan e-rekapitulasi sebagai mekanisme resmi untuk menetapkan hasil Pemilu. Hanya saja, e-rekap tersebut belum akan diterapkan diseluruh daerah yang akan menggelar Pilkada di tahun 2020. Dari 270 daerah, hanya akan diambil beberapa daerah yang menjadi pilot project penerapan rekapitulasi secara elektronik tersebut.

“Menganai penerapan e-rekapitulasi itu belum akan kita terapkan untuk seluruh daerah di 270 daerah, tetapi kita akan menentukan nanti beberapa daerah yang kita nilai siap, dari segala macam prasyaratnya, karena KPU punya rencana planning kedepan, e-rekap itu kita terapkan seluruhnya di Pemilu 2024. Jadi Pilkada 2020 ini bagian dari rencana kedepan yang akhrinya di 2024 itu,” ujarnya.

Sementara itu Ketua KPU Boyolali, Ali Fahrudin, mengatakan Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali tahun 2020 ini merupakan bagian dari tahapan sosialisasi. Pihaknya mentargetkan tingkat partisipasi dalam Pilkada 2020 nanti, minimal sama dengan Pemilu 2019 yaitu 84 persen.

“Kita akan berusaha meningkatkan tingkat partisipasi dengan pemilih yang lebih berkualitas. Ini menjadi salah satu harapan KPU Boyolali, pemilihnya bisa cerdas memilih calon pemimpinnya di Boyolali sehingga harapannya demokrasi itu lebih berkualitas,” pungkasnya.